BONTANG – Wali Kota Bontang, Basri Rase menilai, pengadaan 8 unit mobil dinas untuk operasional 8 dokter spesialis di RSUD Taman Husada.
Menurutnya ini masuk dalam skala prioritas. Sehingga dirinya tak menyoal terkait rencana yang dilakukan direksi rumah sakit plat merah itu.
“Kita butuh mereka (dokter spesialis). Sepanjang itu dibutuhkan untuk fasiitas agar mereka mau bertahan. Harus dilihat dari sisi urgensinya,” kata Basri saat dikonfirmasi, Rabu (12/1/2022).
Bahkan, lanjut dia, berdasarkan laporan yang disampaikan dr Indriati As’ad selaku Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, saat ini RSUD Taman Husada justru masih kekurangan empat dokter spesialis. Ditambah saat ini yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga tenaga dokter masih sangat dibutuhkan.
Terkait adanya larangan pengadaan mobil dinas yang dikeluarkan Pemkot Bontang beberapa waktu lalu, Basri menilai aturan tersebut tidak dibuat kaku. “Kalau penting ya bisa saja. Kita harus melihat urgensi mana yang bisa dilakukan mana yang tidak,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, tahun ini Direksi RSUD Taman Husada berencana menambah sejumlah mobil dinas untuk operasional dokter spesialis. Kebutuhan itu untuk menunjang pelayanan kepada masyarakat. Sebab dari 34 dokter spesialis yang ada saat ini, masih ada 8 dokter yang belum mendapatkan fasilitas kendaraan dinas tersebut.
Adapun spesifikasi mobil yang ingin dibeli yakni Toyota Veloz. Pembeliannya tidak menggunakan APBD. Melainkan dana BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah). Rencana ini mendapat penolakan dari ketua dan sejumlah anggota DPRD Bontang. (bms)