spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Walau Kekurangan Personel-APD, Tim 112 Tetap Berupaya Layani Warga Samarinda

SAMARINDA – Ancaman kasus Covid-19 terutama varian Omicron di Samarinda makin nyata. Mengutip data Dinas Kesehatan Kota Samarinda, hingga Minggu (20/2/2022), sebanyak 1.794 warga Kota Tepian dinyatakan terpapar Corona, hingga total kasus terkonfirmasi 25.044 orang. Penambahan kasus positif dibarengi peningkatan kasus kematian pasien Covid-19 yang kini menjadi 721 orang.

Selain kesibukan tim medis Rumah Sakit rujukan Covid-19 hingga tim pemakaman yang kini dikomandoi PMI Kota Samarinda, peningkatan kasus ini membuat tim yang menangani hotline 112 di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda, tak kalah sibuknya menerima aduan masyarakat. Padahal tim 112 sudah di-backup oleh Emergency Medical Tiem (EMC) Info Taruna Samarinda (ITS).

Joko Iswanto, Ketua Relawan Taruna Samarinda

Ketua Relawan Taruna Samarinda, Joko Iswanto yang selalu monitor di 112 mengatakan, tidak hanya panggilan saja yang saat ini lumayan padat, tim ambulans 112 juga ekstra kerja keras menjemput pasien sakit meski bukan pasien Covid-19.

“Ambulans dan tim medis 112 saat ini tidak lagi menangani penjempitan pasien virus mematikan, tapi tetap juga kewalahan walau sudah di backup tim ambulans EMT-ITS,” jelas Jokis panggilan Joko Iswanto, ditemui di Markas ITS Jalan Bhayangkara Samarinda, Senin (21/2/2022).

BACA JUGA :  Bontang Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Kaltim

Menurut coordinator 112, Suparmin, kesibukan penanganan pasien tidak dimbangi dengan jumlah personel dan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai. “Jumlah personel Tim 112 kini jauh berkurang. Ini terjadi lantaran beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah menarik personelnya sepeti Dinas Kesehatan dan Dinas Damkar Samarinda. Tapi tetap saja petugas di lapangan was-was karena mereka tidak tahu pasien itu terpapar virus Corona apa tidak saat dievakuasi,” ungkap Suparmin.

Meski dengan kondisi kekurangan personel dan APD, tim ambulans 112 masih bisa menjemput 3 hingga 5 pasien dalam waktu 24 jam. Disinggung apakah ada anggaran khusus untuk penambahan personel dan APD, Suparmin dengan tegas mengatakan hal itu belum bisa dilakukan.

“APD yang ada dan digunakan saat ini adalah sisa pengadaan tahun 2021. Saat ini kami tidak bisa menganggarkan lagi. Memang perlu dukungan agar masalah APD ini tercukupi,” tegas Suparmin.

Melihat aktivitas yang cukup padat. Suparmin berharap warga Samarinda yang menghubungi 112 untuk bisa bersabar. Pihaknya akan selalu memberikan pelayanan terbaik demi tugas kemanusiaan.

BACA JUGA :  Gagal Free Style Dua Remaja di Balikpapan Celaka, Satu Tewas, Satu Lagi Kritis

“Untuk saat ini lonjakan telepon yang masuk ke 112 masih didominasi tentang penanganan Covid-19. Kami tidak bisa menangani langsung. Biasanya kami arahkan ke satgas Covid-19. Dan ditengah keterbatasan 112 akan tetap berusaha memberikan pelayanan maksimal,” pungkas Suparmin. (red)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img