JAKARTA – Kabupaten Mahulu sejak tahun 2021 sudah ada program pertanian lahan padi menetap, modern berkelanjutan. Hal ini disampaikan Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH, ME saat mengunjungi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Pemilihan Kaltim G Budisatrio Djiwandono, Senin (29/8) pagi, di Gedung Nusantara II DPR RI Jakarta.
“Jadi pertanian pola lama yang sering dilakukan oleh warga setempat, kita sentuh dengan sedikit teknologi pertanian kekinian, dengan tujuan menjaga hutan dan meningkatkan produksi pertanian, meskipun dengan menanam padi hanya di lokasi yang sama setiap tahunnya,” tambah Bupati.
Bupati memaparkan, hasilnya sudah diluncurkan Pemkab Mahulu pada 9 Juni 2022 yang lalu pemasaran produksi beras lokal hasil panen tahun 2021-2022.
“Ada dua jenis padi yang memang benar-benar kita kembangkan di Mahulu yaitu padi mayas dan padi abung, yang memang kita harap ini ke depan bisa menembus pasar nasional. Paling tidak untuk sekarang ini bisa mencukupi kebutuhan pangan di daerah dulu, pelan-pelan sejalan dengan meningkatnya produksi, bisa kita pasarkan keluar,” harapnya.
Setelah melihat secara langsung hasil produksi beras gunung Mahulu, dan komitmen Pemkab Mahulu untuk mengembangkannya, Wakil Ketua Komisi IV G Budisatrio Djiwandono sangat mengapresiasi program unggulan Pemkab Mahulu dalam rangka menciptakan ketahan di daerah, melalui produksi tanaman padi lokal.
“Terima kasih banyak kami sudah dibawakan, secara langsung hasil dari produksi padi khas Mahulu. Seperti ini yang seharusnya kita dukung, apalagi hasil produksinya bagus, ini bisa menjadi komoditas unggulan dari Mahulu,” ucapnya.
Budisatrio Djiwandono mengatakan, ingin melihat master plan pembangunan di Kabupaten Mahulu. “Ini penting agar kita bisa bersinergi. Jadi apa yang kita kembang dan wujudkan, bisa sama-sama kita tahu, secara garis besar pembangunan apa yang ingin diwujudkan di sektor pertanian di Kabupaten Mahulu,” katanya.
Tidak kalah penting juga Budisatrio Djiwandono menambahkan, adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) khusus bidang pertanian. “Jadi kita bisa mengadakan seperti bimtek kepada para penyuluh, atau langsung kepada para kelompok tani yang benar-benar sudah serius dalam bidangnya, nanti kita atur jadwal dan tempatnya bimtek akan kita laksanakan,” tandasnya. (adv/prokopim/aim/td)