BALIKPAPAN – Pengamat Perkotaan Wahyullah menilai upaya untuk menangani banjir di Balikpapan sangatlah berat. Salah satu penyebabnya adalah Pemkot Balikpapan tidak mampu mengimbangi laju pertumbuhan bangunan.
“Jadi tertinggal jauh. Jumlah pertumbuhan rumah dan gedung yang cepat tidak diimbangi dengan keberadaan drainase dan areal serapan yang cukup,” ujar Wahyullah kepada Media Kaltim, Rabu (1/9/2021).
Seharusnya kata Wahyullah, Pemkot lebih tegas dalam perizinan perumahan, terutama yang berskala besar. “Saya sudah sampaikan, berani gak moratorium perumahan. Setidaknya untuk skala besar di wilayah hulu. Harus berani,” katanya.
Wahyullah mengatakan, saat ini Balikpapan hanya bisa meminimalisir dampak banjir. Solusi jangka pendeknya adalah menyedot air dengan pompa pada titik banjir. Adapun solusi jangka menengahnya adalah dengan melakukan normalisasi aliran dan pelebaran Sungai Ampal. “Adapun jangka panjangnya adalah menata kota dengan perencanaan matang yang menitikberatkan pada drainase, bozem, dan bendali,” katanya. (bdu)