TENGGARONG – Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XX 2023 di Kutai Kartanegara (Kukar) telah resmi dilaksanakan pada Kamis (4/5/2023). Hingga akhir Mei nanti, seluruh kecamatan, kelurahan, dan desa akan melaksanakan agenda gotong-royong secara serentak.
Salah satu kegiatan gotong-royong dilakukan di Kecamatan Samboja dan Samboja Barat. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, dan diikuti oleh ratusan warga. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah banjir yang melanda sejumlah kawasan dan mengganggu aktivitas masyarakat.
“Gotong royong yang kita lakukan di dua kecamatan ini merupakan upaya mencegah banjir yang melanda belum lama ini,” ujar Rendi, Jumat (5/5/2023).
Rendi menambahkan bahwa kegiatan gotong-royong ini merupakan salah satu langkah pencegahan yang dilakukan. Harapannya adalah dapat dijadikan contoh oleh masyarakat di kecamatan lain di Kukar, yaitu dengan melakukan pembersihan drainase yang sudah tersumbat. Dengan demikian, aliran air akan kembali lancar.
“Saluran air, baik drainase atau gotong-royong yang bersih akan memperlancar aliran air hujan dan mencegah banjir yang selama ini mengancam saat hujan deras,” ucapnya.
Total ada empat titik yang menjadi fokus utama kegiatan gotong-royong yang dipimpin langsung oleh Rendi Solihin. Titik-titik tersebut meliputi Sungai Seluang, Simpang 3 Exspan Amburawang Darat, dan Kelurahan Margomulyo. Titik-titik ini merupakan lokasi banjir parah yang sering terjadi.
Beberapa tindakan akan segera diambil untuk mengatasi masalah ini, di antaranya normalisasi area Sungai Margomulyo dan pengambilan material di Sungai Seluang. Selain itu, beberapa pintu air di beberapa kelurahan yang berada di Kecamatan Samboja dan Samboja Barat juga akan diperbaiki.
“Jalan di Margomulyo juga akan disemenisasi. Kami telah memberikan perhatian kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan perbaikan melalui anggaran APBD 2024,” jelasnya.
“Namun, dalam perjalanannya kita menemukan masalah, seperti jembatan di beberapa titik yang berpotensi longsor. Kita akan menangani masalah ini pada tahun 2024 melalui APBD Kukar,” tutupnya. (adv/afi)