TENGGARONG – Benih padi jenis baru diperkenalkan di Kutai Kartanegara atau Kukar. Memiliki kemampuan menghasilkan beras dalam jumlah besar. Bahkan bisa 10 ton per hektare dari biasanya rata-rata 5 ton per hektare. Terdapat enam padi jenis baru yang dalam waktu dekat diuji coba di Tenggarong Seberang.
Kehadiran varietas baru tersebut dimotori Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar. Menurut rencana, dikembangkan bersama petani Desa Manunggal Jaya, Tenggarong Seberang. Bertujuan m eningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi hortikultura di provinsi ini.
Sosialisasi terhadap varietas unggul baru atau VUB tersebut dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian Desa Manunggal Jaya, Jumat (26/3/2021). Dihadiri dua kelompok tani berjumlah 34 orang. Terdapat enam VUB diperkenalkan. Meliputi padi jenis inpari 30, 32, dan 45, serta siliwangi, inpara nutrizinc, dan padi merah.
Kepala BPTP Kaltim Fausiah T Ladja kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, mengungkapkan bahwa pengenalan padi VUB merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian. Pelaksanaannya di Kaltim diharapkan membawa provinsi ini mandiri dalam hal produksi pangan.
Adapun padi VUB memiliki keunggulan masing-masing. Seperti inpara seri 30, 32, 45, dan siliwangi, mampu menghasilkan beras dengan jumlah besar. Dalam 1 hektare lahan, mampu menghasilkan 7-10 ton padi. Juga memilki keunggulan kebal terhadap serangan hama maupun penyakit. Saat ini beras dari varietas tersebut telah banyak terjual di pasar Pulau Jawa.
Sedangkan jenis inpara nutrizinc dan beras merah, memilki keunggulan dari segi kesehatan. “Karena varietas ini memiliki kandungan gizi tinggi dan antioksidan,” terang Fausiah.
Menurutnya, program ini bersifat urgent dan harus terlaksana segera. BPTP Kaltim melihat petani di Tenggarong Seberang yang notabene petani padi sawah, sangat sulit mendapatkan benih unggul.
“Saat ini benih sangat vital bagi petani. Bila tiba waktu tanam umumnya sulit mendapatkan benih terbaik,” sebutnya.
Dalam program ini, demontration plot atau demplot alias lahan percontohan VUB, akan ditanam di lahan 3 hektare. Sebagai permulaan, benih tersebut diserahkan kepada petani yang masing-masing menerima 75 kilogram untuk pembibitan. Selanjutnya digunakan kembali oleh petani untuk penanaman dalam jumlah besar. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Sutikno, menyebut bahwa pihaknya belakangan tengah gencar bersama BPTP Kaltim meyosialisasikan segala program pertanian kepada petani di kabupaten ini. Diharapkan menjadi modal awal Kukar meraih kemandirian pangan.
Pemilihan Tenggarong Seberang sebagai lokasi percontohan penanaman padi sawah VUB bukan tanpa alasan mendasar. Salah satunya karena penduduk Desa Manunggal Jaya mayoritas berprofesi sebagai petani padi sawah. Daerah itu dikenal sebagai lumbung padi sawah di Kaltim dengan luas lahan 950 hektare.
Lahan padi sawah di Tenggarong Seberang saat ini rata-rata mampu memproduksi beras 5 ton per hektare. Program yang ini bergulir diharapkan mampu memicu peningkatan. “Harapannya hasil produksi lebih meningkat. Minimal kapasitas produksi 7 ton (per hektare),” terang Sutikno.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar juga menargetkan program kerja sama dengan BPTP Kaltim itu bisa berafiliasi dengan Pemkab Kukar. Sebelumnya, Pemkab menargetkan periode musim tanam yang awalnya dua kali setahun, meningkat jadi tiga kali setahun.
Terdapat 18 ribu hektare lahan pertanian di Kukar saat ini. Memiliki kemampuan memproduksi padi sawah 121.202 ton per tahun. Masih yang paling besar seprovinsi ini. “Kukar juga menyumbang pendapatan hasil pertanian dengan besaran 45 persen bagi Kaltim,” pungkas Sutikno. (kk)