spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Vaksinasi Pilar Strategi Global Penanggulangan DBD, Samarinda Jadi yang Ketiga di Dunia


SAMARINDA – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu permasalahan kesehatan masyarakat. Jumlah penderita semakin bertambah seiring meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.

Kaltim merupakan wilayah endemis DBD dengan angka Incidence Rate (IR) selalu berada di bawah target nasional (10/100.000 penduduk).

Pada tahun 2024 tercatat 5.775 kasus dan 25 kasus kematian. Samarinda dan Balikpapan menjadi wilayah endemis tertinggi di Kaltim. Setiap tahun dilaporkan di Balikpapan terdapat 1.061 kasus dan 4 kasus kematian. Sedangkan di Samarinda terdapat 897 kasus dengan 3 kasus kematian.

Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim akan memberikan 5.500 dosis vaksin DBD di Samarinda secara bertahap dua kali selama 3 bulan di wilayah Samarinda Utara. Sasarannya adalah siswa-siswi kelas 3 – 4 Sekolah Dasar (SD).

Sebelumnya, Dinkes Kaltim sukses melakukan vaksinasi terhadap 9.700 anak di Balikpapan dengan hasil yang memuaskan.

“Ini merupakan vaksinasi ketiga di dunia, setelah peluncuran di Balikpapan awal tahun lalu, kemudian di Brazil, dan sekarang di Samarinda. Artinya, Samarinda ini adalah yang ketiga di dunia,” ungkap Setyo Budi Basuki, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kaltim.

BACA JUGA :  Rp3,7 Miliar Disiapkan Pemprov untuk Pencegahan Kasus Stunting

Ia pun menambahkan agar vaksin DBD tersebut dapat dimanfaatkan secara penuh oleh masyarakat Samarinda.

“Silakan manfaatkan vaksin ini, karena vaksin ini sudah dibeli oleh Pemprov. Jangan sampai ada yang tidak dipakai,” tambahnya.

Selain vaksin, gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) tetap harus dilakukan untuk pencegahan. Implementasi gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) menjadi inovasi yang perlu dukungan penuh dari berbagai pihak.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti