Catatan Rizal Effendi
HAMPIR tiga jam Isran Noor jadi ustaz di kampus utama Hidayatullah Ummul Qura, Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan Timur, Kamis (25/4) pagi. Datang pukul 09.00 pagi dan baru pulang ke Samarinda sekitar pukul 12.00.
Selama 3 jam itu dia manfaatkan memutari kawasan seluas 120 hektare itu. Mulai singgah di masjid utama yang belum selesai pembangunannya sampai akhirnya berdiskusi dan makan siang di kantor utama Hidayatullah. “Hanya di pondok ini ada masjid wanita,” katanya berkomentar.
Hidayatullah mulanya pondok pesantren. Didirikan oleh Ustaz Abdullah Said, 7 Januari 1973. Pada Munas pertama, 9-13 Juli 2000, berkembang menjadi organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang membawa misi sebagai gerakan dakwah dan perjuangan Islam. Dalam perjalanan selanjutnya, Ormas Islam ini menjadi Perkumpulan Hidayatullah.
Markas Hidayatullah pada awalnya di Karang Bugis, Balikpapan Tengah. Baru kemudian pindah ke Gunung Tembak setelah Abdullah Said menerima wakaf tanah seluas 5,4 hektare, yang belakangan berkembang sampai di atas 100 hektare. Wali Kota Balikpapan H Asnawi Arbain kala itu banyak memberikan perhatian.
Saya cukup akrab dengan Hidayatullah. Mulai sejak aktif sebagai wartawan sampai sebagai wali kota. Saya masih sempat mewawancarai KH Abdullah Said semasa hidup. Beliau memang hebat. Visinya jauh ke depan. Mulai mencetak kader ustaz dan mubalig yang tahan banting, mandiri dan siap ditempatkan di mana saja, sampai membangun pusat-pusat pendidikan yang mampu mencetak kader bangsa Islami.
Ketika datang, Isran langsung disambut Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Ummul Qura Ustaz Hamzah Akbar. Lalu setelah mengelilingi kompleks kampus termasuk masjid utama ar-Riyadh yang belum rampung, Isran diperkenalkan kepada sejumlah pengurus dan tokoh senior dan muda Hidayatullah.
Ustaz Hamzah memuji Isran selama menjadi gubernur Kaltim masa bakti 2018-2023 banyak memberi perhatian kepada Hidayatullah. Karena itu warga Hidayatullah tidak ragu-ragu memberikan dukungan kepada Isran dan wakilnya Hadi Mulyadi untuk melanjutkan kepemimpinan di Kaltim.
Isran sendiri menikmati suasana di Hidayatullah. Apalagi dia juga dipanggil ustaz. Itu juga tak salah. Karena tokoh kelahiran Sangkulirang, Kutim 66 tahun silam itu, pernah menjadi guru agama. Dia mengajar tulisan Arab kepada anak-anak di kampungnya.
Isran tak canggung mengupas beberapa ayat dan hadis di depan para ustaz Hidayatullah. Di antaranya Surat Al Alaq, yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW, yang sedang menyendiri di Gua Hira. Makna surat Al Alaq sangat penting, karena di antaranya terdapat ayat berisi penegasan Allah yang mengajarkan kepada manusia termasuk Nabi dengan kalam atau pena dari apa yang tidak diketahui.
Sambil bercanda, Isran juga menyebut dirinya sebagai “habib.” Ketika menyinggung status dirinya sebagai “burung jalak,” ada yang nyeletuk kemungkinan Isran mengikuti pernikahan mubarak di Hidayatullah.
Isran tersenyum. Pernikahan mubarak adalah tradisi pernikahan masal di Hidayatullah yang melibatkan para santri. Para santri yang baru lulus, sebelum ditempatkan bertugas di suatu daerah, dinikahkan antarsantri. Uniknya sebelum ijab kabul, mereka tidak tahu siapa pasangannya. Karena pasangannya dipilih oleh tim yang dibentuk pengurus.
Pernikahan mubarak disebut juga pernikahan perjuangan. Menikah sebagai bagian dari rangkaian membangun peradaban Islam. Ustaz Hamzah Akbar termasuk peserta pernikahan mubarak tahun 1994, yang saat itu diikuti 61 pasangan.
Menurut Isran, Hidayatullah menjadi kebanggaan kita semua. Tidak saja di Kaltim khususnya Balikpapan tetapi juga umat Islam di dunia. Karena kemampuannya membangun kader-kader agama yang hebat dan mandiri. Karena itu dirinya ketika menjadi gubernur memberikan perhatian khusus. “Rasanya hibah keagamaan terbesar APBD salah satunya diberikan kepada Hidyatullah,” jelasnya.
Tahun lalu Isran sempat hadir pada acara peletakan batu pertama pembangunan Asrama Darul Falah Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda. Asrama itu adalah hibah APBD Kaltim sebesar Rp20,3 miliar. Belum lagi untuk kampus utama di Gunung Tembak. “Masjidnya harus kita rampungkan,” katanya bersemangat.
Isran mengaku saat ini dia tidak berstatus apa-apa. Karena itu dia berterima kasih atas dukungan Hidayatullah agar dia meneruskan perjuangannya membangun Kaltim lima tahun ke depan. Dia menceritakan mengapa dia lebih memilih jadi gubernur ketimbang menteri. “Ada tugas dan amanah yang harus saya tuntaskan,” tandasnya.
Sebagai bukti Hidayatullah bersungguh-sungguh memberi dukungan, Ustaz Hamzah Akbar langsung menyerahkan surat dukungan dari 1.000 santri kepada Isran. “Ini baru dari Balikpapan, belum lagi dari Samarinda, Bontang dan daerah lainnya di Kaltim,” jelasnya.
Isram mengklaim timnya sudah menghimpun sekitar 220 ribu surat dukungan (surduk). Tim IT-nya sampai kewalahan. Padahal sudah 20 komputer disiapkan untuk menginput data. Dia juga berterima kasih ada sejumlah partai memberikan kesempatan kepada dia untuk menggunakan jalur partai.
APINDO DAN IWAPI
Selain Hidayatullah, Isran Noor jug mendapat dukungan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim. Dalam acara halalbihalal yang berlangsung di Hotel Platinum Balikpapan, Jumat (26/4), Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo menyatakan pihaknya memberikan dukungan kepada Isran Noor untuk melanjutkan tugasnya sebagai gubernur Kaltim 2024-2029.
“Kami tak meragukan komitmen Pak Isran dalam mendukung program Apindo, jadi kami secara bulat mendukung beliau dalam Pilgub 27 November nanti,” jelasnya.
Isran tak ragu-ragu mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada semua perusahaan di Kaltim agar bergabung dengan Apindo Kaltim sebagai wadah perjuangan dan pengembangan organisasi. Surat itu juga disampaikan kepada pimpinan BUMN dan BUMD.
Dengan mimik yang serius, Slamet mengungkapkan beberapa hal strategis yang dilakukan Isran dalam membangun hubungan industrial di Kaltim. “Pak Isran mampu menjaga dan menciptakan hubungan industrial yang harmonis antara pengusaha dengan serikat pekerja, sehingga ekonomi Kaltim bisa tumbuh di tengah berbagai tantangan termasuk wabah Covid-19 saat itu,” jelasnya.
Apindo juga mengakui kemampuan lobi Isran yang berhasil meyakinkan Presiden Jokowi, sehingga lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) akhirnya ditetapkan di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim. “IKN sangat memberikan dampak positif bagi daerah kita termasuk bagi dunia usaha dan lapangan kerja,” kata Slamet.
Pernyataan Slamet juga didukung Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kaltim, Hj Ernawaty Gafar yang hadir dalam acara halalbihalal itu. “Kami kalangan wanita pengusaha di daerah ini juga merasakan dukungan yang besar dari Pak Isran,” tandasnya.
Menurut Erna, IKN memang membuka kesempatan berusaha termasuk dari wanita pengusaha di daerah ini. Dia juga terlibat dalam pekerjaan membangun IKN. “Karena itu kami berterima kasih dan mendukung Pak Isran,” jelasnya.
Isran menegaskan dia selalu memberikan perhatian khusus kepada dunia usaha di daerah ini. Karena pembangunan daerah sebagian dilaksanakan oleh pengusaha. Karena itu dia sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepadanya.
Kehadiran Isran di Balikpapan pekan ini ditutup dengan memberikan doa restu atas pernikahan Sandy Kurnia Indahsari, putri pertama keluarga Hendra-Meila dengan Diandra Erdiputra, putra pertama keluarga Triwidianto Ariwibowo-Erni Wurjandari. Acara yang penuh keceriaan itu berlangsung di ballroom Hotel Novotel. “Semoga mereka bahagia dan selalu diberkahi Allah SWT,” ucapnya ikut bersukacita. (*)