SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Samarinda menggelar rapat persiapan Rembuk Stunting di tingkat kecamatan. Rapat tersebut digelar di ruang rapat Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Samarinda pada Kamis (4/5/2023).
Tujuan dari rapat tersebut adalah untuk menyamakan persepsi dan bertukar informasi dalam menangani kasus anak yang gagal tumbuh alias stunting.
Rembuk Stunting sendiri merupakan pertemuan antara pemerintah daerah, puskesmas, mitra kerja, dan pendamping kerja untuk membahas strategi pencegahan dan penurunan kasus stunting di suatu daerah. Sementara itu, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis.
“Rapat ini bertujuan agar kita memiliki pemahaman yang sama dengan seluruh camat, terutama pimpinan puskesmas (pimpus) di semua kecamatan,” ucap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani saat diwawancarai awak media.
Ayu mengungkapkan bahwa Rembuk Stunting dilakukan secara rutin setiap tahun untuk memastikan intervensi yang dilakukan oleh berbagai pihak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing kecamatan.
“Kita juga membahas kendala apa saja yang mereka hadapi selama ini dalam menangani kasus stunting. Nanti kita bahas bersama. Kemudian apa yang menjadi hasil dari Rembuk, itulah yang akan dibahas di tingkat kota,” sambung Ayu.
Dirinya berharap bahwa dengan adanya Rembuk Stunting ini, koordinasi dan sinergi antara TPPS Kota Samarinda dengan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penanganan stunting di lapangan dapat ditingkatkan.
“Dengan begitu, anak-anak di Kota Samarinda dapat terhindar dari dampak buruk stunting yang bisa mengganggu kesehatan dan perkembangan mereka,” pungkasnya. (vic)
