Beranda BERAU Turunkan Jangkar di Turtle Traffic, Kapal Pengangkut Batu Bara Dikhawatirkan Rusak Terumbu...

Turunkan Jangkar di Turtle Traffic, Kapal Pengangkut Batu Bara Dikhawatirkan Rusak Terumbu Karang

0
Kapal pengangkut batu bara yang dikhawatirkan merusak terumbu karang (Istimewa)

TANJUNG REDEB – Sebuah kapal pengangkut batu bara yang terlihat berlabuh di perairan Pulau Maratua menjadi sorotan. Pasalnya, kapal tersebut menurunkan jangkar di areal konservasi yang dikhawatirkan merusak terumbu karang.

Kepala UPTD Dermaga Maratua, Ajat Ismariansyah mengatakan, informasi yang didapat pihaknya, kapal bernama Flying Fish 518 Surabaya itu sudah bergeser jauh ke bagian belakang Pulau Maratua.

“Karena kami arahkan untuk bergeser ke belakang Pulau Maratua, jadi kapal itu sudah tidak berada di spot selam Turtle Traffic,” ungkapnya, Senin (19/9/2022).

Dia mengaku tidak tahu sejak kapan kapal tersebut berada di perairan Pulau Maratua. Berdasarkan hasil pengecekan, kapal itu berlabuh dikarenakan adanya kerusakan pada kelistrikan.

“Kerusakan itu membuat kemudi tidak berfungsi dengan baik. Sehingga dia berlabuh di areal konservasi. Terlihat bagian buritan kapal hampir mengenai terumbu karang,” bebernya.

Diketahui, kapal berasal dari arah Tanjung Selor, Kalimantan Utara menuju ke Morowali, Sulawesi Selatan. Dijelaskan Ajat, tidak ada tempat berlabuh resmi untuk kapal besar atau kapal pesiar selain di Dermaga Maratua.

Namun, masih saja banyak kapal berkunjung ke Maratua yang berlabuh di sembarang tempat tanpa berkoordinasi dengan pihak kecamatan setempat.

“Jadi, kalau mereka tidak berkoordinasi, dapat merusak spot-spot selam. Secara tidak langsung, mereka tidak sadar mengganggu ekosistem bawah laut Maratua,” imbuhnya.

Kendati demikian, untuk mengantisipasi hal itu terus terjadi, pihaknya sudah mengadakan rapat koordinasi bersama KUPP Kelas II Tanjung Redeb serta dinas terkait. Akan tetapi, belum ada titik terang dari hasil rapat itu.

“Dari pihak kapal juga tidak ada yang mau datang. Tapi kami selalu berkoordinasi untuk mengatasi masalah ini. Jangan sampai spot untuk snorkling dan diving rusak kedepannya,” tandasnya. (Dez)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version