TENGGARONG – Budidaya rumput laut, rupanya menjadi salah satu sektor yang dilirik untuk dikembangkan di pesisir Kutai Kartanegara (Kukar). Berbagai bantuan disalurkan melalui kelompok budidaya rumput laut, salah satunya bantuan berupa bibit rumput laut yang mencapai ratusan ton.
Setidaknya ada 3 kecamatan yang disasar, masing-masing Kecamatan Muara Badak, Samboja dan Muara Jawa.
Untuk Kecamatan Muara Badak menyasar Desa Muara Badak Ilir, Saliki, Muara Badak Ulu. Dengan total kelompok budidaya yang diberi bantuan sebanyak 15 kelompok, dengan masing-masing bantuan bibit rumput laut sebanyak 23 ton. Total 345 ton bibit yang diserahkan berjenis rumput laut Gracilaria.
Untuk Kecamatan Samboja ada sebanyak 5 kelompok dengan masing-masing bantuan bibit 14 ton. Untuk Kecamatan Muara Jawa hanya ada 1 kelompok yang diberi bantuan bibit rumput laut seberat 15 ton. Untuk dua kecamatan ini, rumput laut yang diserahkan berjenis Cottoni.
“Di Samboja itu kita ada bantuan juga berupa bibit rumput laut dan kapal pengangkut rumput laut,” ungkap Kabid Pengelolaan dan Pembudidayaan Ikan DKP Kukar, Sabar Handoyo, Selasa (13/6/2023).
Lantaran memiliki potensi yang cukup menjanjikan, dan banyak digeluti masyarakat di pesisir, Pemkab Kukar pun berencana untuk mengolah bahan turunan dari hasil panen rumput laut. Menjadi barang setengah jadi, layaknya tepung. Yakni berencana membangun pabrik pengolahan rumput laut.
Pabriknya pun disebut-sebut sudah dibangun di Kecamatan Samboja dan dikerjakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar. Namun berdasarkan informasi terakhir yang didapatnya belum beroperasi. Lantaran baru infrastruktur bangunannya saja, masih perlu ada penambahan beberapa item berupa alat untuk mengoperasikannya.
“Kalau untuk hilirisasinya kita (DKP Kukar) menyiapkan produksinya,” lanjut Sabar Handoyo.
Hal ini seolah menjawab keinginan dari para pembudidaya rumput laut di Kukar. Dimana para pembudidaya menginginkan barang setengah jadi yang dijual, sehingga menambah nilai ekonomis yang didapat para pembudidaya.
Meski tidak merinci secara jelas, prospek rumput laut cukup memuaskan. Dimana rumput laut jenis Gracilaria memiliki nilai jual diangka Rp 3.500-7.000 per kg. Sementara untuk rumput laut jenis Cottoni bisa menembus Rp 15-20 ribu per kg. “Kita masih (menjual) ke pasaran Sulawesi dalam bentuk rumput laut,” tutup Sabar Handoyo. (adv/afi)