spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TRACK Kutim Dikukuhkan, Siap Berkontribusi Majukan Wisata Alam Kutim

SANGATTA – Satu lagi komunitas baru yang berkonsentrasi dalam dunia penggiat alam hadir di Kutim dan siap memberikan kontribusi dalam memajukan sektor wisata alam daerah yaitu Tropical Rain Forest Community (TRACK) Kutim.

Pengurus TRACK baru saja dikukuhkan oleh Pembina TRACK Kutim sekaligus Wakil Bupati  Kasmidi Bulang di Puncak Karya Bersama Bukit Pelangi, Kamis (2/2/2023).

Dalam momen itu, TRACK juga menggelar kemping (berkemah) bersama dengan komunitas pecinta alam (KPA) di Kutim seperti MTMA Kutim, Abunawas, Sangatta Backpacker, KOMPAK hingga Unit Mapala STAIS dan STIPER.

Dalam sambutan singkatnya, Ketua TRACK Kutim Didit Eko Aditya mengatakan jika TRACK fokusnya sebagai wadah yang bergerak dalam pegiat alam, sosial dan kreatif media.

“Program TRACK di tahun 2023 ini, pertama kami akan mengeksplore destinasi wisata contohnya saja seperti hidden place (tempat tersembunyi atau jarang dikunjungi oleh wisatawan dan include dengan pendataannya. Kedua akan melakukan bakti sosial setiap bulannya. Ketiga kami akan bekerja sama antara komunitas, pemerintah dan masyarakat berkolaborasi untuk membangun pariwisata di Kutim,” tegasnya.

BACA JUGA :  Perkuat Sinergitas, Perumdam TTB Kutim Silaturahmi Bukber dengan Wartawan

Selanjutnya, jika TRACK diisi dengan berbagai anak-anak muda yang mempunyai hobi terutama di alam bebas. Mereka juga berkonsentrasi khusus membidangi mulai dari exploring, adventure, caving, hiking, mountaineering hingga rock climb (panjat tebing).

“Jadi memang anggota TRACK ini diasah untuk terus memiliki skill mumpuni. Edukasi terus kita berikan dan nantinya bisa memajukan dunia outdoor Kutim serta hasilnya bermanfaat untuk masyarakat,” bebernya.

Sementara itu, Pembina TRACK Kutim Kasmidi Bulang saat memberikan arahan menuturkan jika pengalamannya semasa menjadi mahasiswa pencinta alam, sangat hobi dengan dunia pegiat alam. Sewaktu kuliah di Makassar di salah satu universitas di jurusan teknik tambang, ia pun merasa pas sekaligus belajar.

“Banyak ilmu, teori serta banyak praktik yang bisa diadopsi di lapangan,” ulasnya.

Kemudian, ia bangga sebagai manusia menghormati alam yang ada menghargai nafas hidup kita dan melihat kondisi alam ini sangat memprihatinkan. Mungkin tidak hijau lagi, di sana sini ada kegiatan eksploitasi baik itu pertambangan, perkebunan, maupun kegiatan-kegiatan lain yang membuat ekosistem sudah mulai berubah.

BACA JUGA :  Peduli Pendidikan, Rizky Amaliah Selamatkan Pendidikan Anak-anak di Batota

“Tentunya kita sebagai pencinta alam apapun namanya, mari kita menjaganya. Kalau bukan kita siapa lagi,” ucapnya.

Kemudian, ia mengharapkan selaku pembina sekaligus pemerintah mengajak kepada seluruh saudara semua selain TRACK juga komunitas lain yang di bawah naungan komunitas pencinta alam Kutim, membantu pemerintah menjaga ekosistem yang ada di daerah ini.

“Berikutnya, ayo bantu pemerintah memberikan informasi kepada pemerintah bahwa di suatu daerah ada tempat potensi alam yang luar biasa seperti hutan, gunung, pesona bawah laut maupun goa silakan saja,” sebutnya.

Intinya, kata dia, pemerintah men-support fasilitas dalam memajukan pariwisata Kutim asalkan kegiatannya positif dan bermanfaat.

“Ya saya harap, TRACK malam ini sebagai pioner ataupun pilot project buat teman-teman komunitas pecinta alam Kutim yang lain. Silakan saja sampaikan kepada pemerintah. Kami memberikan kesempatan dalam mendukung potensi Kutim, apapun tujuannya yang penting mulia,” tegasnya.(Rkt1)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img