PENAJAM– Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) selalu ramai dikunjungi wisatawan selama sebulan terakhir. Hal ini direspons Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) dengan mengeluarkanĀ beberapa gagasan untuk mengembangkan sektor wisata mereka.
Tidak hanya wisatawan yang tiap hari datang, tapi juga pejabat dari luar daerah. Atas fakta ini, Pemkab PPU berpikiran harus ada nilai positif dari keberadaan Titik Nol, paling tidak bagi ekonomi masyarakat sekitar.
Menurut Plt Bupati PPU Hamdam Pongrewa, pihaknya sudah memiliki beberapa gagasan pengembangan kepariwisataan di PPU. Sejalan dengan itu, ia juga tengah dalam komunikasi dengan Badan Otorita dan PT Itci Hutani Manunggal (IHM) soal pengembangan kawasan Titik Nol IKN.
“Jika memang tidak bisa di dalam kawasan, setidaknya di pintu masuk ada tourism center. Di sana, kita bisa memamerkan pariwisata apa saja yang ada di PPU, kemudian juga oleh-oleh khas kita,” tuturnya.
Diakuinya, masih ada beberapa hal yang mesti dilakukan. Maka dari itu, dukungan dari luar termasukĀ DPR RI sangat dibutuhkan.
“Kita juga lakukan pengembangan di destinasi lain. Apa lagi sudah ada komitmen dukungan dari DPR RI dan Kementerian Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif,” kata Hamdam.
Sementara anggota DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian secara terbuka mendorong pemerintah setempat untuk mengembangkan wisata dan ekonomi kreatif. Hal tersebut penting untuk menyongsong pemindahan ibu kota negara.
“Potensi wisata dan ekonomi kreatif sudah harus dikembangkan untuk menyambut pindahnya ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Itu harus mulai dipikirkan dan dilakukan,” ujarnya.
Dia menyarankan pemerintah mulai melakukan dukungan secara regulasi, edukasi dan sosialisasi soal pengembangan wisata dan ekonomi kreatif tersebut. Pasalnya, banyaknya kunjungan ke wilayah Kecamatan SepakuĀ merupakan keuntungan pertama.
“Jangan sampai pengunjung ke PPU hanya tertuju untuk melihat Titik Nol IKN saja. Namun tidak mendapatkan hal baru lain yang memang ada di PPU,” ucap dia.
Ia menyarankan pula, Pemkab PPU dapat memulai itu semua dengan merumuskan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang bakal dikembangkan di daerah berjuluk “Benuo Taka” tersebut.
Potensi wisata dan ekonomi kreatif di PPU yang memiliki daya jual, kata dia, harus diidentifikasi agar dapat dikembangkan.
Dari sisi anggaran dan kebijakan, fasilitas serta infrastruktur pariwisata dan ekonomi kreatif di PPU dipastikan bakal mendapat dukungan.
“Kami di Komisi X DPR RI siap memberikan dukungan fasilitas dan infrastruktur kepada pelaku ekonomi kreatif dan wisata yang memiliki potensi besar,” ujar Wakil Komisi X DPR RI ini.
Dengan berkembangnya pariwisata dan ekonomi kreatif, akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat PPU. “DAK (dana alokasi khusus) bisa diarahkan untuk fasilitas dan infrastruktur ekonomi kreatif dan wisata dengan dipindahnya ibu kota negara,” kata Hetifah. (sbk)