spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TMMD Ke-114 di Desa Panca Jaya, Membuka Akses “Harapan” Petani

Harapan masyarakat Desa Panca Jaya, Kecamatan Muara Kaman, akan peningkatan infrastruktur sarana produksi pertanian, akhirnya terwujud. Kemudahan akses jalan usaha tani yang diimpikan selama ini, sebagai penunjang sektor pertanian dan perkebunan, terbangun sempurna melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114.

Oleh: Muhammad Rafi’i

Pagi hari yang cerah. Sukiran seperti biasa sudah siap dengan setelan kerjanya. Melangkahkan kakinya menuju kantor Desa Panca Jaya, Kecamatan Muara Kaman. Senyumnya tak pernah pudar, selalu dibagikan kepada orang yang berpapasan dengannya. Termasuk kepada pegawai yang ada di kantor desa.

Sukiran yang ramah senyum ini seorang Kepala Desa (Kades) Panca Jaya. Sebelumnya dia seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) berpangkat Sersan Satu (Sertu). Ia memilih mengabdi untuk melayani desa sebagai kades. Dengan niat yang sama saat masih berseragam loreng hijau; senantiasa melayani warga.

Namun saat ini wajahnya tidak seperti biasa. Senyumnya tampak makin jelas. Terutama setelah Desa Panca Jaya menjadi lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114 tahun 2022. Keinginan yang sudah diperjuangkannya sejak tahun 2020 kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar).

Di atas jembatan ulin yang berdiri dengan kokohnya, ditambah pemandangan menyejukkan mata dari hamparan sawah siap panen milik warganya, Media Kaltim berbincang bersama Sukiran. Dia mengatakan faktor utama Desa Panca Jaya dipilih sebagai lokasi TMMD karena merupakan kawasan pertanian potensial di Kukar.

Desa Panca Jaya merupakan satu dari 20 desa di Kecamatan Muara Kaman. Dari Tenggarong (pusat Ibu Kota Kukar) perlu waktu 1,5 jam perjalanan untuk tiba di desa yang berpenduduk 3.707 jiwa atau 1.130 Kepala Keluarga (KK) ini. Total perjalanan sejauh 47 kilometer (km) hingga ke titik pusat TMMD.

Untuk menuju ke desa ini, harus berkendara sejauh 20 km menuju Kecamatan Sebulu. Lalu menyeberangi Sungai Mahakam di Dusun Sirbaya, menggunakan kapal feri bermesin diesel dan berbahan bakar solar. Di sungai selebar 400 meter ini, tampak lalu-lalang kapal feri yang mengangkut motor dan mobil.

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Desa Panca Jaya sejauh 27 km, dari Desa Sebulu Modern. Ini menjadi rute tercepat, dibanding harus melalui jalur di Kecamatan Tenggarong Seberang yang bisa mencapai 2,5 jam dengan jarak tempuh 84 km. Karena itu, desa ini memang perlu mendapat perhatian.

***

TMMD ke-114 di Desa Panca Jaya yang berlangsung sejak 26 Juli hingga 24 Agustus 2022, tak melulu pada pembangunan fisik saja. Tapi juga menyasar pembangunan kesadaran masyarakat, melalui sosialisasi yang tak kalah penting dan menarik. Seperti pencegahan dan pengentasan stunting, pelatihan kader posyandu dan PKK, sosialisasi bahaya narkoba dan pencegahan Covid-19 dari Persatuan Istri Tentara (Persit) Kodim 0906/Kukar dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar.

Dilanjutkan dengan sosialisasi wawasan kebangsaan dan rekrutmen anggota TNI dari Dandim 0906/Kukar, Letkol (Inf) Jeffry Satria. Yang tak kalah penting juga, warganya semakin mengetahui perkembangan pertanian modern dari sosialisasi Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar.

Sementara untuk pembangunan fisik, desa yang diisi hampir 90 persen petani ini, akhirnya merasakan nikmatnya peningkatan dan pembangunan jalan usaha tani. Tidak lagi berupa jalan rusak parah dan setapak yang lebarnya tidak lebih 2 meter. Dimana ketika petani dan pekebun ingin melintas harus pandai memilih jalur yang tepat. Salah-salah bisa menghantam batu, minimal oleng karena terhantam lubang dalam.

Jalan sepanjang 11,755 km pun terhampar, saling sambung-menyambung dengan persawahan dan perkebunan milik warga desa. Sepanjang 7,98 km merupakan jalan usaha tani yang baru dibuka. Sedangkan 3,775 km sisanya, dilakukan pengerasan dengan pemberian batu agregat dan diperlebar agar mobil pengangkut panen bisa lewat. Inilah jalan usaha tani satu-satunya yang digunakan petani.

Selain itu, dipadu dengan peremajaan 19 jembatan kayu ulin dengan lebar 4 meter. Ukuran panjang jembatan bervariatif, dari panjang 4 meter sampai 12 meter. Termasuk pengerjaan turap sepanjang 300 meter untuk penguatan jalan usaha tani yang dibangun di sisi persawahan.

Tak hanya mempermudah akses petani. Pembangunan dan peningkatan jalan usaha tani turut berdampak dengan pembukaan lahan baru seluas 117 hektare. Masing-masing 37 hektare untuk lahan holtikultura dan 80 hektare lahan persawahan.

Sebelum pelaksanaan TMMD, jangankan membuka lahan, akses untuk menuju ke sana pun tak ada. Kini lahan tidur yang sempat tak termanfaatkan itu siap tanam dan siap digarap Kelompok Tani (Poktan) di Desa Panca Jaya. Menambah lahan produktif di desa itu. Demi meningkatkan kesejahteraan para petani.

Melihat potensi peningkatan hasil panen, maka sistem irigasi pun dibangun dan sudah berfungsi. Berkolaborasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) Kaltim yang menyiapkan pompa, para petani memanfaatkan danau bekas galian tambang yang aman dikonsumsi, yang tak jauh dari persawahan. Total saluran irigasi sepanjang 1,2 km.

Program lainnya, rehabilitasi rumah ibadah dan rumah warga tak mampu, serta pembangunan 12 unit tempat sampah dan pembangunan gapura desa. Total dukungan anggaran dari Pemkab Kukar tidak main-main, mencapai Rp 5,2 miliar. Menjadi yang paling besar dibanding 50 lokasi lainnya dalam agenda TMMD ke-114 tahun ini.

Sambil mengelilingi area persawahan warganya, Sukiran mengatakan, jalan usaha tani yang dibangun dalam TMMD ke-114 sangatlah penting. Ibarat mengurai akses yang terisolasi bagi para petani, saat membawa hasil panen maupun bibit yang akan ditanam pada musim tanam lagi.

Tak jarang, katanya, hujan kerap menjadi momok bagi petani dan pekebun saat memasuki musim panen. Namun kini petani dan kebun tak lagi kesulitan membawa mesin panen dan pengangkutannya. “Kami berterima kasih atas adanya TMMD ini, bisa memecah isolasi dengan dibukanya akses jalan (usaha tani) tadi,” ungkap pria 47 tahun ini.

MODEL PERTANIAN TERPADU

Dandim 0906/Kukar, Letkol (Inf) Jeffry Satria yang mendapatkan mandat tak kalah bersemangat. Bermodal tekad dan surat perintah untuk merencanakan dan menyiapkan  pelaksanaan TMMD ke-114 dari Pangdam VI/Mulawarman Nomor ST/178/2022 tanggal 18 Juli 2022, dan surat perintah dari Danrem 091/ASN Nomor STR/92/2022 tanggal 24 Januari 2022. Kegiatan melibatkan 190 personel gabungan Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke-114. Mulai dari prajurit TNI-AD, jajaran Pemkab Kukar dan Mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).

Dengan menunggangi motor trail dilengkapi peralatan keamanan, dengan sigap pria yang pernah bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini meninjau langsung lokasi. Sejak persiapan hingga pelaksanaan, turun langsung memantau progres. Dia berkeinginan kuat mengembangkan pertanian dalam arti luas berbasis kawasan di Kukar. Harapan besar yang ingin diwujudkannya bersama Pemkab Kukar.

“Permasalahan pertanian di Kukar sangat kompleks. Kukar yang kaya akan hasil alam, rupanya mempengaruhi karakteristik tanah. Tingkat keasaman yang tinggi dan minimnya unsur hara menjadi persoalan. Akibatnya, hasil panen di Kukar belum setingkat dengan pertanian di wilayah Jawa dan Sulawesi,” paparnya kepada Media Kaltim.

Belum lagi sumber daya manusia (SDM) yang meminati sektor pertanian, masih kalah dengan pertambangan dan ekonomi kreatif. Ini menjadi tantangan tersendiri, namun tak mematahkan semangatnya.

Solusi yang dianggap pas yaitu mengadopsi model pertanian terpadu. Mengintegrasikan pertanian dengan sektor peternakan, perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas lahan serta konservasi lingkungan. Dengan sasaran akhir yang ingin dicapai adalah 4F, yakni Food (makanan), Feed (pakan ternak), Fertilizer (pupuk), dan Fuel (bahan bakar bio).

TMMD ke-114 ini menjadi momentum awal mengembangkan program pertanian berbasis kawasan, salah satunya di Desa Panca Jaya. Dengan cakupan skala yang cukup luas sehingga memiliki tingkat produktivitas dan skala ekonomi yang tinggi. “Demi memikat generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian,” kata Jeffry lagi.

Adanya perpindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU), turut menjadi pertimbangan perwira berpangkat dua melati emas ini. Yakni mengambil peluang untuk pemenuhan ketahanan pangan IKN. Diperkirakan akan ada sekitar 700 ribu warga pendatang yang perlu dipenuhi kebutuhan pangan mereka. Karena Kukar yang selama ini menjadi lumbung pangan, hanya mencukupi 40 persen kebutuhan Kaltim.

Ini sekaligus langkah Kodim 0906/Kukar membantu Pemkab Kukar, melepas ketergantungan pada sumber daya alam (SDA) ekstraktif. Terutama sektor pertambangan serta minyak dan gas (migas). Karena produktif di sektor pertanian dianggap akan turut mampu menyejahterakan rakyat.

“Desa sebagai fondasi pembangunan di daerah, makanya program TMMD membangun dari dasar, bagaimana TNI turut berperan di daerah, salah satunya di sektor pertanian. Dengan hasil yang meningkat, seiring kesejahteraan petani yang terdongkrak. Apalagi keinginan sebagai mitra IKN di bidang pertanian,” ungkap Jeffry Satria.

Bupati Kukar, Edi Damansyah memberi apresiasi terhadap langkah dan kerja nyata Kodim 0906/Kukar dalam TMMD ke-114 ini. Menurutnya, sangat berkesesuaian dengan salah satu visi-misi Kukar Idaman, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026. Yakni peningkatan sektor pertanian dalam arti luas yang menargetkan 120 km jalan usaha tani, 120 unit jaringan irigasi, dan 120 unit embung air. TMMD, kata Edi, bentuk nyata dukungan penuh pada program Pemkab.

Setelah TMMD, orang nomor satu di Kukar ini mengatakan, bakal menciptakan manajemen pertanian, sembari mengembangkan ekosistemnya. Demi meningkatkan potensi kawasan pertanian di Desa Panca Jaya. Demi mengambil peluang pemenuhan kebutuhan pangan di IKN Nusantara yang akan segera dikerjakan.

Sinergi Pemkab dan TNI dipastikan akan terus berkelanjutan, bersama-sama melanjutkan hal serupa. Namun dalam tajuk yang berbeda, yakni Karya Bakti TNI-Pemkab Kukar. Untuk menuntaskan pengerjaan beberapa desa yang ada di Muara Kaman dan Sebulu, dalam kegiatan APBD-P Kukar 2022 ini. “Sinergi TNI-Pemkab Kukar dalam ketahanan pangan berbasis kawasan,” ucap Edi.

TINGKATKAN POTENSI PERTANIAN

Apendi Perdana, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Bersama, Desa Panca Jaya, turut berbahagia atas pelaksanaan program TMMD. Ia dan petani lainnya merasakan buah manis TMMD di desa mereka. Dengan bersemangat ia bercerita, kendala yang dialami petani dan pekebun di Panca Jaya sudah sirna. “Adanya jalan usaha tani baru dan perbaikan jembatan, bisa mengatasi kesulitan petani saat membawa mesin panen ke lokasi sawah,” ujarnya.

Dia menunjukkan usahanya bersama para petani yang tak kenal lelah. Sengatan matahari dan guyuran hujan saat TMMD ke-114, mewarnai keseharian personel dan warga yang tumpah ruah memperbaiki jalan maupun jembatan. Tak ada keluh kesah di antara mereka. Terus bergotong-royong mengerjakan jalan sepanjang 11,755 km dan 19 jembatan kayu ulin. Tak jarang, mereka kerap saling lempar canda tawa untuk penghilang lelah. Ratusan kayu ulin yang digunakan dianggap menjadi simbol harapan. Tak ada lagi kesulitan akan akses untuk mereka bekerja.

Dia mengatakan, sebelumnya para petani di Desa Panca Jaya hanya bergantung pada jalan usaha tani sepanjang 3,775 km. Itupun sulit dilewati jika hari sedang tidak bersahabat. “Kala itu petani harus melewati jalan struktur tanah yang lebarnya tak lebih dari 2 meter. Disertai jalan berlubang bercampur batuan besar. Kondisi akses jembatan yang rusak semakin menambah tantangan ketika lewat,” ujarnya.

Belum lagi ongkos sekali angkut hasil panen. Perlu bantuan jasa pikul untuk bisa mengeluarkan hasil panen keluar lokasi. Dari sawah menuju tempat pengeringan gabah saja, petani harus mengeluarkan biaya Rp 5 ribu per karung. Itu pun saat kondisi jalan sedang kering. Ketika jalan satu-satunya itu diguyur hujan, petani perlu mengeluarkan biaya hingga 5 kali lipat dari ongkos angkut normal, yakni hingga Rp 25 ribu per karung gabah dalam sekali angkut.

Disela-sela kesibukan, ia kembali mengatakan, jaringan irigasi yang dibangun juga berdampak besar bagi para petani. Setidaknya untuk kawasan pertanian seluas 194 hektare dari 467 hektare lahan pertanian yang sudah berfungsi saat ini. Kini, 194 hektare lahan ini berubah menjadi sawah irigasi, dari yang semula sawah tadah hujan.

Dengan begitu, bisa memaksimalkan musim panen. Yang awalnya dua kali dalam setahun, menjadi tiga kali panen dalam setahun. Dimana satu hektare mampu menghasilkan 6 ton dalam setahun, dengan rincian 3 ton sekali panen. Dengan sistem irigasi, dalam setahun bisa mencapai 9 ton per hektare. Ini diyakini bisa mendongkrak pendapatan petani. Dengan potensi peningkatan hasil panen mencapai 582 ton dalam setahun.

“Sumber air tidak kering pas musim kemarau, karena selama ini menunggu hujan baru bisa garap sawah. Secara otomatis meningkatkan pemasukan para petani,” lanjutnya beberapa waktu lalu.

Tak hanya kepentingan pendapatan petani saja yang meningkat. Ini pun selaras dengan harapan dan upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi), meningkatkan pembangunan dari desa dan menjaga ketahanan pangan di masing-masing daerah. Mengingat antisipasi dari ancaman krisis pangan yang sedang melanda di beberapa negara.

“Terima kasih atas sinergi pemkab dan Kodim 0906/Kukar, yang berdampak langsung bagi kami para petani di Desa Panca Jaya,” ucap Apendi.

Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid turut memberikan apresiasi dan terima kasih atas peran dan sinergi nyata dari Kodim 0906/Kukar. Kegiatan ini, menurutnya, langkah besar TNI dalam memutus kesulitan petani selama ini. Memberikan efek positif bagi masyarakat Desa Panca Jaya.

“Adanya TMMD bisa meningkatkan pertanian masyarakat di Desa Panca Jaya. Manfaatnya yang begitu besar, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat di Desa Panca Jaya,” kata Rasid.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, juga tidak bisa menyembunyikan kesan luar biasa dari pelaksanaan TMMD ke-114 di Desa Panca Jaya. Kolaborasi TNI dan Pemkab Kukar dinilai berhasil dalam membangun infrastruktur pertanian di desa itu. Hal ini katanya, sesuai dengan instruksi presiden, bagaimana mengembalikan ekonomi masyarakat pasca dihantam pandemi Covid-19. Salah satunya dari sektor pertanian.

“Ini bukti TNI hadir di tengah-tengah masyarakat dan terlaksana di Desa Panca Jaya,” ujar Dudung.

Dia pun melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi dengan keberadaan TNI bersama Pemkab Kukar. Ia memastikan euforia TMMD tidak akan berhenti, akan dilanjutkan dengan Karya Bakti TNI-Pemkab Kukar, di Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu.

“Terima kasih pada Bupati Kukar yang mendukung TMMD dan dilanjutkan karya bakti,” tutup pria yang baru saja mendapat gelar Patih Kademangan Dudung Abdurachman dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin.

Kegiatan kemanunggalan yang dulu bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) Masuk Desa, merupakan wujud kepedulian TNI untuk membantu pemerintah daerah. Untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di desa. Juga membantu meningkatkan kesadaran dan semangat masyarakat dalam membangun desa.

TMMD di Desa Panca Jaya bahkan dapat mendukung ketahanan pangan dan menjadi solusi peningkatan ekonomi bagi rakyat pasca pandemi. TMMD sebagai bentuk sinergi dan dedikasi TNI pada negeri. (afi)

16.4k Pengikut
Mengikuti