spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tingkatkan Literasi Sejak Dini, Badan Bahasa Bagikan Ribuan Buku Gratis kepada Anak-anak Pemudik di Terminal Pulo Gebang

JAKARTA – Dalam upaya meningkatkan literasi sejak dini, Pemerintah Indonesia melalui Badan Bahasa membagikan ribuan buku-buku secara gratis kepada para pemudik di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2024). Program yang bertajuk “Mudik Asyik Baca Buku” ini berlangsung selama 3 hari, yakni pada 2 – 4 April 2024.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa, Abdul Khak menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kegemaran membaca sejak dini. Sasaran kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024 merupakan pemudik dari kalangan anak-anak dan orang tua.

“Tentu hal yang paling mendasar itu anak-anak mampu mendapatkan informasi dari membaca. Pada tahap berikutnya, anak-anak diharapkan mencoba memahami dan mengkritisi. Karena tingkatan literasi itu berjenjang. Sampai yang tertinggi itu adalah seseorang bisa berpikir kritis dan mampu menciptakan sesuatu,” terang Abdul Khak saat ditemui Media Kaltim di sela acara.

Dengan adanya kegiatan ini, kata Abdul Khak, setidaknya tingkat literasi masyarakat yang diharapkan adalah masyarakat mampu mendapatkan informasi secara utuh mengenai berbagai hal lalu dapat meresponnya secara kritis.

“Kritis itu tidak harus mengkritisi. Tetapi mencerna, menganalisis dan mengevaluasi. Benar tidak sumber ini? Salah atau tidak? Akhir-akhir ini contohnya, beredar di media sosial banyak yang bingung Sandra Dewi atau Dewi Sandra. Itu bukti bahwa tingkat literasi kita masih rendah.

Jadi diharapkan dengan tingkat literasi yang tinggi, nantinya orang tidak buru-buru merespon, berkomentar apalagi “nyinyir”, sementara belum mendapatkan informasi secara utuh. Nah, seseorang akan merespon atau berkomentar itu harus bisa berpikir dulu. Kalau bahannya sudah lengkap dan kembali menelaah apakah penting untuk dikritisi atau tidak. Jadi seperti itu yang kita harapkan,” papar Abdul Khak.

Dia pun mengakui bahwa saat ini dunia media sosial atus informasi yang beredar cukup deras dan masyarakat dengan tingkat literasi yang rendah tidak mampu menyerap dengan optimal.

“Maka yang paling perlu kita kelola adalah mengelola informasi dengan benar. Karena itu berkaitan dengan tingkat literasi seseorang,” tuturnya.

Lebih jauh Abdul Khak menjelaskan, Badan Bahasa kali ini memilih titik kumpul mudik di Terminal Pulo Gebang karena ada beberapa alasan. “Kalau di Bandara, orang yang naik pesawat kan rata-rata secara ekonomi lebih mapan. Artinya, mereka tidak sulit untuk membeli buku. Tetapi orang yang naik bus, menganggap buku adalah sesuaty yang mewah. Oleh sebab itu, kita berusaha untuk mengenalkan buku dan dapat dinikmati semua kalangan,” imbuhnya.

Adapun jumlah buku yang dibagikan Badan Bahasa secara gratis selama 3 hari di Terminal Pulo Gebang sebanyak 3.000 – 3.500 buku. Tiap harinya akan disediakan secara bertahap.

Sementara itu, Wahyu Hidayat selaku Ketua Satuan Pelaksana Sarana dan Prasarana UPT Terminal Pulo Gebang turut mengapresiasi apa yang telah dillakukan oleh Badan Bahasa. Mengingat, kegiatan ini sangat membantu memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi para calon penumpang.

“Dengan adanya pojok literasi ini dapat menghilangkan kejenuhan anak-anak. Karena anak-anak yang mungkin merasa bosan menunggu kedatangan bus, maka dapat menikmati buku-buku bacaan yang memang menarik minat baca mereka,” ujar Wahyu.

Berdasarkan pantauan Media Kaltim, puluhan anak-anak terlihat memadati booth Badan Bahasa dan sibuk memilih buku-buku bacaan yang sesuai dengan minatnya. Salah satunya, Zidan Al Farizzi. Siswa kelas 6 SDN Kalibaru 01 Pagi ini mengatakan sangat senang dengan adanya booth milik Badan Bahasa tersebut.

Dia memilih 5 buku saja. Karena, sesuai arahan pihak Badan Bahasa bahwa bahwa per anak dibatasi  maksimal hanya boleh membawa 5 buku. “Saya memang senang baca buku. Ini nanti saya baca-baca di bus saat mudik ke Padang,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Umi yang membawa 2 anaknya mengunjungi booth tersebut. Sembari menunggu kedatangan bus, dia menemani kedua putrinya yang masih duduk di kelas KB dan TK B ini untuk memilih buku bacaan.

“Kami akan mudik ke Lubuk Linggau. Lama perjalanannya kemungkinan 1 hari. Jadi saya arahkan anak-anak untuk ambil buku sesuai tema perjalanan. Karena nanti juga akan naik kapal laut, ambil buku cerita tema kapal. Kalau untuk saya, saya pilih novel,” pungkasnya.

Diketahui, Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku dilaksanakan secara serentak di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang.

Kegiatan ini pun terselenggara atas kerja sama Badan Bahasa dengan berbagai instansi dan mitra kerja, yaitu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Pusat Perbukuan, IKAPI, PT Gramedia, PT Macanan Jaya, PT Temprina, PT Provisi Mandiri Pratama, Dar! Mizan, Noura Publishing, Yayasan Litara, dan Reading Bugs.

Pewarta : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti