SAMARINDA – Penularan covid 19 masih sangat tinggi di Kaltim. Dinas Kesehatan Kaltim kembali mengumumkan, pada Minggu (23/8) mencatat adanya penambahan kasus positif covid sebanyak 80 kasus. Meliputi Balikpapan 46 kasus, Kutim 4 kasus, Berau 2 kasus, Bontang 3 kasus dan Samarinda 24 kasus.
Yang mengkhawatirkan lagi, ada penambahan kasus terkonfirmasi covid 19 yang dilaporkan meninggal sebanyak 14 Kasus. Rincian Samarinda 3 Kasus dan Balikpapan 11 Kasus.
Untuk 3 kasus yang terjadi di Samarinda, 2 kasus merupakan kasus yang terkonfirmasi covid 19 pada Minggu (23/8) yakni SMD 647 wanita 44 tahun dan SMD 649 Laki-laki 58 tahun.
Sedangkan SMD 622 (wanita 64 tahun) merupakan kasus hasil cleaning data Dinkes Kota Samarinda yang dirawat di RS Dirgahayu dan meninggal pada 12 Agustus 2020. “Kasus di Samarinda ini dimakamkan sesuai protocol covid-19,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak melalui video conference, Minggu (23/8/2020) sore.
Sementara 11 kasus meninggal di Balikpapan, 3 Kasus merupakan kasus terkonfirmasi hari ini yaitu BPN 1337 Wanita 52 tahun, BPN 1330 Laki-laki 52 tahun, dan BPN 1331 Wanita 54 tahun.
“Delapan kasus merupakan data kasus meninggal hasil cleaning data Dinkes Kota Balikpapan yang meninggal pada 16 – 20 Agustus 2020. Seluruh kasus dimakankan secara protokol covid 19,” bebernya.
Dirincikannya, 8 kasus tersebut yaitu BPN 1083 (laki- laki 73 tahun), BPN 1085 (wanita 65 tahun), BPN 1055 (wanita 62 tahun), BPN 954 (wanita 65 tahun), BPN 947 (laki-laki 65 tahun), BPN 934 (wanita 58 tahun), BPN 916 (laki-laki 64 tahun), dan BPN 906 (wanita 54 tahun).
Selain penambahan kasus positif dan meninggal, ada juga penambahan kasus terkonfirmasi covid 19 yang dilaporkan sembuh sebanyak 52 Kasus. Rinciannya Berau 4 kasus, Kutai Timur 12 kasus, Paser 1 kasus, Balikpapan 14 kasus, Bontang 5 Kasus dan Samarinda 16 Kasus.
“Seluruh kasus tersebut dinyatakan sembuh karena telah melalui masa isolasi 10 hari dan hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala,” bebernya.
Terkait masih tingginya kasus covid, dikatakan Ishak, selain karena Tim Covid di daerah yang terus berusaha mencari kasus sebanyak-banyaknya dengan pengujian yang cepat, juga kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
“Selama belum ada vaksin, tidak ada cara lain, untuk mencegah tidak tertular dan menularkan ke yang lain adalah dari diri kita sendiri. Maka, saya mengingatkan untuk waspada, dan peduli dirinya sendiri. Karena efeknya semakin berat bahkan bisa menyebabkan kematian. Ini memperlihatkan bahayanya covid 19,” pungkasnya. (ra/red)