SAMARINDA – Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkap fakta terbaru kasus Corona di Tanah Air. Dikatakan, sudah beberapa waktu ini, persentase kematian akibat Covid-19 di Indonesia kembali lebih tinggi dibanding dunia.
Angkanya menurut Doni, sebanyak 2,76% sedangkan persentase kasus kematian akibat Covid-19 di dunia 2,07%. Data per 15 Mei 2021 itu, lebih tinggi daripada angka kematian pada 5 Februari 2021 sebesar 2,75% dibanding angka kematian dunia 2,18%.
Untuk memastikan apa penyebabnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini, meminta daerah merinci penyebab kematian. Apakah disebabkan stok obat mulai menipis atau karena pasien terlambat mendapatkan penanganan medis.
“Atau mungkin ada faktor komorbid yang relatif tinggi, atau ada kelompok lansia yang dikategorikan sebagai kelompok rentan,” kata Doni dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual, Minggu (16/5/2021).
Pasien terlambat mendapat perawatan, faktor komorbid, dan habisnya stok obat, lanjut Doni, perlu diidentifikasi oleh daerah, karena adalah tugas negara untuk memberikan perlindungan Kesehatan kepada warga negara yang terkena Covid-19.
Sementara hingga kemarin (16/5/2021) siang, terjadi penambahan sejumlah 3.080 kasus positif baru. Sebanyak 3.790 pasien dinyatakan sembuh dan 126 dinyatakan meninggal dunia. Data yang dikeluarkan BNPB, diketahui 5 besar provinsi dengan penambahan terbanyak terjadi di Jawa Barat yakni 792 kasus.
Disusul kemudian Riau sebanyak 355 kasus, Jawa Tengah 346 kasus, Kepulauan Riau 222, dan Jawa Timur 164 kasus. Di Kalimantan, Kalbar terbanyak dengan 97 kasus, Kaltim bertambah 56 kasus, Kalteng 46 kasus, Kalsel 37 kasus, dan terakhir Kaltara hanya bertambah satu kasus positif.
Satgas Covid-19 maupun BNPB tak henti-hentinya meminta masyarakat untuk terus menerapkan 5M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. (prs)