BONTANG – Aktivitas Rumah Potong Hewah (RPH) di Jalan S Parman, Kelurahan Gunung Telihan, dikeluhkan warga sekitar. Penyebabnya, bau tak sedap kembali muncul. Saudah Rokani (56), salah satu warga sekitar menuturkan, bau tak sedap muncul sejak beberapa hari sebelum Idulfitri, dan hingga saat ini tak kunjung hilang.
Saudah menyebut, intensitas bau paling dirasakan pada pagi hari. “Cara mengatasinya paling kami di rumah cuma menyalakan kipas angin saja. Biar baunya tidak terlalu menyengat,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Selain masalah bau yang tak sedap, dia juga mengeluhkan limbah bekas RPH yang dibuang ke dekat pemukiman warga. Menurutnya, saluran limbah tersebut harus segera diperbaiki agar tidak sampai terbuang ke lingkungan rumah warga. “Kemarin juga sudah ditinjau. Semoga segera diperbaiki,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3), Eddy Foreswanto mengatakan, pihaknya sudah mendengar keluhan warga. Untuk sementara kata dia, pihaknya meminta warga memakluminya. Menurut dia, masalah ini muncul lantaran tidak maksimalnya fungsi Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Menurut Eddy, bau tak sedap bisa berasal dari dua sumber. Pertama karena kurang berfungsinya IPAL, kedua karena adanya aktivitas pembakaran limbah. “Sudah ditindaklanjuti asal baunya dan telah dikontrol rutin oleh petugas kami,” terangnya.
Eddy membeberkan, permasalahan ini timbul, akibat minimnya anggaran perawatan RPH. Sehingga beberapa fasilitas pendukung tidak bisa beroperasi normal. Padahal menurutnya, setiap hari RPH harus memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal ketersediaan pangan dengan standar yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH). “Tentu dukungan anggaran sangat penting. Karena banyak alat kami yang butuh perawatan rutin,” tandasnya. (bms)