TENGGARONG – Tim SAR gabungan menemukan dua bagian tubuh sekuriti Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS), yang dilaporkan diterkam buaya saat mandi setelah bekerja di Handil Terusan, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Penemuan ini terjadi satu hari setelah korban, yang diketahui bernama Jatoman (52), dilaporkan diterkam buaya pada Senin (5/8/2024). Tim SAR berhasil menemukan dua bagian tubuh korban pada hari yang sama, sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian, pada Selasa (6/8/2024).
Awalnya, tim SAR gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan, sekuriti PHSS, keluarga korban, dan masyarakat setempat terlebih dahulu menemukan bagian kepala korban sekitar pukul 16.40 WITA.
Setelah itu, tim terus menyisir area tersebut dan kembali menemukan potongan tubuh lainnya sekitar 20 menit kemudian. Penemuan bagian kaki kanan korban ini berjarak sekitar 100 meter dari lokasi penemuan bagian tubuh sebelumnya.
“Selanjutnya, kami akan melanjutkan proses pencarian korban pada hari ini,” sebut Kepala KPP Dody Setiawan, Rabu (7/8/2024).
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya diberitakan seorang sekuriti PHSS diterkam buaya. Sudiro, rekan kerja korban sekaligus saksi mata kejadian tersebut, mengungkapkan bahwa korban diterkam buaya saat sedang mandi setelah bekerja di sekitar kawasan kerja, di sebuah sungai yang ada di dekat tempat kerjanya pada hari Senin (5/8/2024) sekitar pukul 07.30 WITA.
Saat kejadian, Sudiro yang sedang berada di pos pengawasan mengaku sempat melihat seekor buaya di atas permukaan air. Merasa kawannya dalam bahaya, saksi kemudian segera berupaya memperingatkan korban bahwa di dekatnya ada buaya. Sayangnya, belum sempat mulut Sudiro berucap, rekan kerjanya itu sudah tidak terlihat lagi di permukaan air.
Mengetahui rekannya diterkam buaya, Sudiro kemudian segera melaporkan peristiwa tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan. Merespons laporan tersebut, KPP Balikpapan kemudian mengerahkan satu tim rescue untuk melakukan pencarian terhadap korban.
Penulis: Ady Wahyudi
Editor: Muhammad Rafi’i