PENAJAM– Ratusan personel penanganan kebakaran di Penajam Paser Utara (PPU) dibekali pelatihan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ini merupakan kegiatan rutin Dinas Kehutanan Kaltim melalui UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Telake bekerja sama dengan BPBD PPU.
Wilayah kabupaten pemekaran termuda kedua di Kaltim ini memang masuk dalam kategori rawan karhutla. Apalagi cuaca akhir-akhir ini sering tidak menentu bahkan terbilang ekstrim karena cuaca panas.
Di saat cuaca panas inilah, karhutla samgat berpotensi terjadi. Baik karena ketidaksengajaan maupun adanya kesengajaan, seperti pembukaan lahan dengan pembakaran kebun oleh warga.
Berbagai potensi itulah yang melatarbelakangi kegiatan penerapan SOP penanganan karhutla di PPU 2022, Kamis, (4/8/2022). Kegiatan ini dipusatkan di Pantai Corong PPU, dalam pelatihan teori sekaligus praktik.
“Artinya apel ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya atau langkah kita untuk mendalami lagi materi-materi yang akan disampaikan terkait pola penanganan karhutla sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan,“ kata Asisten II Setkab PPU Ahmad Usman.
Dia menyebutkan, pelatihan merupakan bagian dari deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya karhutla. Serta langkah-langkah yang perlu diambil dalam proses pencegahan dan penanggulangannya.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi kejadian karhutla, diperlukan kesiapan dari seluruh tim fire fighter. Sebab, mereka adaah ujung tombak pengendalian karhutla di Kabupaten PPU.
Dijelaskannya, pencegahan dini dipastikan akan menjadi upaya paling efektif. Caranya bisa dengan latihan bersama, patroli pada areal rawan bencana kebakaran ataupun mendeteksi sumber-sumber mata air untuk proses pemadaman karhutla.
“Semakin besar kebakaran yang terjadi, maka semakin besar pula masalah dan gangguan yang ditimbulkan. Oleh karena itu, apel ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi rekan-rekan fire fighter dalam penanganan karhutla,” jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada BPBD PPU, Nurlaila menambahkan, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan mengasah kemampuan seluruh personel penanganan karhutla di lapangan.
Dalam rangka mekanisme, standar yang harus diterapkan dalam penanganan karhutla. Sehingga diharapkan mampu meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat memaksimalkan penanganan di lapangan.
“Harapannya, personel kita mampu menerapkan kegiatan penanganannya di lapangan. Meminimalisasi kendala yang dihadapi di lapangan, serta membangun kebersamaan sinergitas seluruh petugas penanganan karhutla yang ada di PPU khususnya,” tutup dia. (sbk)