BALIKPAPAN – Kejuaraan bulutangkis bertajuk Bayan Open Cup 2022 yang digelar di Kota Balikpapan, 30 Agustus hingga 4 September tercoreng oleh sebuah kejadian pencoretan (diskualifikasi) oleh salah satu tim yang diduga telah menggunakan pemain dari luar daerah atau KTP bukan Balikpapan.
Seperti diketahui, dalam aturan kejuaran bulutangkis Bayan Open Cup 2022 ini para pesertanya wajib ber-KTP Balikpapan.
Adalah tim bulutangkis tim DBM yang menjadi korban salah sasaran atas dugaan penggunaan pemain bukan ber-KTP Balikpapan atau dituduh telah memalsukan data pemainnya.
Hamzan, yang merupakan manager tim DBM mengaku kecewa atas keputusan yang diambil oleh panitia. Pasalnya, ia berkeyakinan bahwa 5 dari 6 pemain yang dibawanya ini sudah ber-KTP Balikpapan, dan ini memenuhi syarat dari panitia Bayan Open Cup 2022 didalam tehnikal meeting.
“Jadi pas kita sudah main dua kali (menang) mau main ketiga, diprotes karena dianggap pakai pemain luar dan memalsukan data. Di cek pertama itu bener mereka KTP Balikpapan,” ujarnya, Sabtu (3/9/2022).
Kejadian tak terduga pun terjadi dimana salah seorang peserta datang dengan membawa sebuah aplikasi yang memeriksa NIK para pemain tersebut menunjukkan jika kelima pemain DBM bukan ber-KTP Balikpapan dan panitia langsung memutuskan tim DBM harus di diskualifikasi dari pertandingan saat itu juga.
“Enggak tau aplikasi apa yang dia bawa itu. Pemain saya di bilang dari Samarinda lah, Tenggarong lah bahkan ada yang dari pulau Jawa,” jelas Hamzan.
Lebih lanjut Hamzan mengatakan, setelah kejadian tersebut ia pun berusaha mengklarifikasi permasalahan ini, tujuannya agar nama baik tim DBM tidak tercoreng di dunia perbulutangkisan di Kaltim karena di diskualifikasi atas tindakan menggunakan pemain bukan Balikpapan atau memalsukan data.
“Saya telusuri ke Disdukcapil, ternyata bener aja kok, pemain saya ini semua ber KTP Balikpapan, dan KTP yang ada ini asli,” ujarnya.
Hamzan pun telah melayangkan keberatan serta meminta klarifikasi ke pihak panitia Bayan Open Cup 2022. Dan pihak panitia pun membenarkan apa yang telah dilakukan oleh DBM.
Atas kejadian tersebut Ketua Panitia Bayan Open Cup 2022, Sugianto meminta maaf dihadapan seluruh peserta sebelum pertandingan beregu dimulai pada Sabtu (3/9/2022) malam sekitar pukul 20.00 Wita karena telah mengambil keputusan yang salah.
“Saya atasnama panitia meminta maaf kepada tim bulutangkis DBM yang mana bahwa atlet DBM mendaftar sesuai prosedur dan tidak ada unsur pemalsuan data atau pemain bayaran,” ujarnya.
Lebih lanjut Sugianto mengaku jika pihaknya akan berkomitmen membuat aturan yang lebih baik dan jelas lagi sehingga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini.
“Kedepan kami akan melibatkan instansi yang berkompeten dibidangnya agar kejadian ini tidak terulang,” ujarnya.
Dengan pernyataan dari panitia Bayan Open Cup 2022, tim DBM dinyatakan telah sesuai prosedur mengikuti regulasi pendaftaran pertandingan dan para pemaimnya benar merupakan warga ber-KTP Balikpapan. (Bom)