PPU – Sekretaris Komisi III DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Thohiron menilai realisasi pembangunan fisik di PPU berjalan dengan baik. Meski masih terbilang rendah, ada beberapa alasan diungkapkan penilaian baik tetap diberikan pada realisasi tersebut.
Realisasi pengerjaan fisik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU tercata hingga triwulan ketiga mampu mencapai 45 persen. Meski masih di bawah 50 persen, Thohiron menganggap capaian itu sudah cukup bagus mengingat adanya keterlambatan pada saat proses lelang.
“Bagus. Karena di bulan 4 itu baru mulai lelang. Dari bulan 4 ke bulan 8 baru 4 bulan tapi realisasinya sudah segitu. Padahal, rata-rata pekerjaan proyek fisik itu 6 bula. Jadi sudah sesuai target, dan masih tahap normal, ujarnya, Senin (13/11/2023).
Belum lagi, sambung Thohiron, pada saat proses lelang itu tak jarang menemui berbagai kendala, bahkan gagal lelang. Namun kenyataannya saat ini itu tidak menjadi kendala para kontraktor menyelesaikan pekerjaan mereka.
“Alasan yang ke dua, ULP sering gagal lelang, itu juga pengaruh. Andaikan bulan 4 itu serentak lelang mungkin sudah 60 persen,” ungkapnya.
Selain itu, dengan kondisi bahan baku material di PPU terbilang masih bergantung dengan daerah lain. Hal ini biasanya juga menjadi hambatan para kontraktor menyelesaikan pekerjaa lebih cepat.
“Ini juga dipengaruhi oleh bahan baku. Sekarang ini kan proyek fisik banyak, untuk IKN dan segala macam dan ternyata ini berpengaruh, mulai dari batu, mulai dari pasirnya ini juga berpengaruh,” sebutnya.
Lebih lanjut, walau dalam penilaiannya realisasi tersebut masih baik, Pemkab PPU tetapharus segera menggenjot realisasi hingga kahir tahun. Agar semua pekerjaan fisik itu dapat selesai di tahun in dan tidak menjadi masalah di kemudian hari.
“Tapi tetap harus dikejar sesuai target hingga akhir tahun ini. Sekarang sudah November, Saya rasa sekarang sudah lebih dari itu di triwulan terakhir ini,” tutup Thohiron. (ADV/SBK)
