TENGGARONG – Pengentasan stunting menjadi salah satu program yang sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Yakni dengan melakukannya hingga pemerintahan tingkat bawah. Sebut saja, di pemerintahan kecamatan dan desa atau kelurahan.
Seperti yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Beringin Agung, Kecamatan Samboja. Dengan menggelar Rembuk Stunting, pada Senin (3/6/2024), di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Beringin Agung. Mengusung tema “Cukupi Gizi, Lengkapi Imunisasi dan Sanitasi”.
Dalam kesempatannya, Kepala Desa (Kades) Beringin Agung, Kusnadi, angka stunting di desanya terus menyusut tajam. Yakni angka stunting yang tercatat pada Januari-Mei 2024 ada sebanyak 23 orang. Hingga pada awal Juni ada sebanyak 10 orang.
“Kedepannya dengan adanya Rembuk Stunting agar tidak ada lagi (kasus stunting di Desa Beringin Agung),” ungkap Kusnadi, Senin (3/6/2024).
Sementara itu, pun pengentasan angka stunting pun didukung langsung dengan anggaran desa. Ia pun mengharapkan, dengan dukungan dari anggaran desa, mampu menekan dan mengentaskan angka stunting di Desa Beringin Agung.
Perwakilan Puskesmas Samboja, Andini, pun menyebut bahaya stunting dalam menghambat tumbuh kembang anak. Hingga berakibat pada menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, khususnya di Kukar.
Seperti menurunnya kemampuan kongnitif dan prestasi belajar si anak. Menurunkan kekebalan tubuh sehingga mudah sakit. “Termasuk beresiko tinggi untuk timbulnya penyakit Diabetes, obesitas, penyakit jantung ,pembuluh darah, stroke,dan disekbilitas pada usia tua,” tutupnya. (adv)
Penulis: Muhammad Rafi’i