spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpapar Covid 19, Kepala Tim Uji Klinis Sinovac Wafat, Berikut Kiprahnya

JAKARTA – Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma Novilia Sjafri Bachtiar meninggal dunia usai terpapar virus corona (Covid-19). Novilia sempat dirawat di Rumah Sakit Santosa, Kota Bandung sebelum meninggal dunia pada hari ini, Rabu (7/7).

Selain dosen Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Novilia juga dikenal sebagai ketua uji klinis vaksin Sinovac. Dia menjabat sebagai Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma yang membidangi proses uji klinis vaksin Covid-19. “Beliau terpapar Covid-19 dan meninggal tadi dini hari pukul 2.05 WIB di RS Santosa. Menurut info dari Fakultas Farmasi, beliau sudah dimakamkan di Cimahi, dekat kediamannya, dengan protokol Covid-19,” kata Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (7/7).

Universitas Padjadjaran juga telah mengucapkan duka cita kepada pengajaranya yang baru saja meninggal dunia. “Pimpinan dan segenap keluarga besar Universitas Padjadjaran mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, dr., M.Kes. Semoga almarhumah memperoleh tempat mulia di sisi Tuhan YME,” tulis keterangan @universitaspadjadjaran, Rabu (7/7/2021).

Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Internal/Media Relation PT Bio Farma Edwin G Pringadi juga menyampaikan belasungkawa. “Kami mewakili keluarga almarhumah, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Mohon dimaafkan apabila almarhumah dalam menjalankan tugasnya, terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja,” tulis Edwin melalui pesan singkat.

Diketahui, uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia diketuai oleh Novilia Sjafri Bachtiar. Dia menjabat sebagai Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma yang membidangi proses uji klinis vaksin Covid-19.

Uji klinis merupakan tahapan penting dalam pengembangan vaksin. Proses uji klinis vaksin Covid-19 sudah dimulai sejak Agustus 2020 lalu. Vaksin yang diujicobakan adalah buatan perusahaan farmasi China, Sinovac. Vaksin itu dikemas dengan nama CoronaVac.

Dikutip dari laman resmi Bio Farma, Novilia mengawali karir di perusahaan pelat merah ini sejak 2001. Beliau memiliki latar belakang pendidikan di bidang kedokteran. Meski berbekal ilmu medis, vaksinologi dan uji klinis bagi Novilia tetap menjadi hal baru yang penuh tantangan dan menarik untuk dipelajari.

Novilia pernah bercerita bahwa ada sebuah kebanggaan tersendiri ketika dirinya dan tim pernah merintis satu bagian baru bernama evaluasi produk yang kemudian berubah nama menjadi uji klinis.

Bagian ini dibuat saat Bio Farma mulai meluncurkan berbagai vaksin baru, sehingga dibutuhkan satu bagian khusus yang menangani uji klinis. Seperti umumnya peneliti, dia tak boleh berhenti pada satu kajian saja.

Sejak ditempatkan sebagai staf evaluasi produk hingga saat ini, di Divisi Surveilans & Uji Klinis, dirina dituntut untuk terus mengembangkan pengetahuan dan skill di bidang uji klinis dan imunologi Banyak upaya yang ditempuh, antara lain membaca berbagai jurnal, berkontribusi dalam berbagai working group kelas dunia, training, hingga diskusi dengan para ahli di bidang imunologi, serta mengoptimalkan kesempatan menempuh pendidikan di bidang S2 dan S3 yang diberikan oleh Bio Farma.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menyampaikan ungkapan dukacita atas wafatnya Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis PT Bio Farma (Persero) Novilia Sjafri Bachtiar.

Erick mengatakan kehilangan lantaran jasa Novilia sangat besar bagi BUMN. “Kepergian beliau sungguh kehilangan yang luar biasa besar bagi kami keluarga besar BUMN dan juga Indonesia,” kata Erick lewat akun Instagram pribadinya, Rabu, 7 Juli.

Erick mengatakan dosen Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran tersebut adalah ilmuwan utama sekaligus kepala dari puluhan uji klinik yang dilakukan oleh Bio Farma. Belakangan, Novilia memimpin uji klinik vaksin Covid-19 yang bekerja sama dengan Sinovac.

Menurut dia, vaksin Sinovac telah diproduksi dan disuntikkan kepada puluhan juta orang di Indonesia. “Sebagai ikhtiar kita untuk bisa segera lepas dari pandemi Covid-19 ini,” katanya.

Erick Thohir mendoakan agar pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan Novilia menjadi amal ibadah. “Insya Allah apa yang dilakukan menjadi amal ibadah beliau, dan bisa terus menjadi manfaat bagi bangsa,” katanya. (red)

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img