TENGGARONG– Pelajar yang tinggal di Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara (Kukar) mulai merasakan dampak banjir yang sudah merendam hampir selama satu pekan.
Puluhan siswa SMA di Desa Genting Tanah, Hambau, Loa Sakoh harus dievakuasi ke sekolah yang tidak terendam banjir. Mereka dievakuasi menggunakan truk karena harus menjalani ujian hari pertama, Senin (23/5/2022).
“Inisiatif kita kasihan anak-anak sekolah, akhirnya truknya dipakai evakuasi anak-anak mau ujian tadi,” ujar Kapolsek Kembang Janggut, Iptu Hadriansyah pada mediakaltim.com, Senin (23/5/2022).
Satu unit truk milik warga, digunakan untuk mengevakuasi anak-anak ke sekolah. Baik untuk mengantar maupun menjemput siswa yang menjalankan ujian sekolah. Terlebih Desa Hambau menjadi salah satu desa yang terdampak banjir paling parah.
“Men-support, inisiatif untuk saling bahu-membahu, apa yang bisa kita bantu ya bantu,” lanjut Hadriansyah.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik, Afdhal mengatakan, ketinggian banjir di Kembang Janggut mencapai 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Meski begitu, warga masih bertahan di rumah masing-masing dengan membangun panggung dalam rumah.
Total sebanyak 862 KK atau 2.794 jiwa dan 360 rumah warga terdampak banjir di kecamatan tersebut. Termasuk fasilitas umum berupa Pusban 1 bangunan, Sekolah TK 2 bangunan, Sekolah SDN 2 bangunan, Kantor Desa 1 bangunan, Gedung Karang Taruna 1 bangunan, masjid 1 bangunan, Gedung Serba Guna 1 bangunan, Gedung PKK 1 bangunan.
“Jalan umum penghubung antara Tabang dan Kembang Janggut masih terputus, dengan ketinggian banjir mencapai 80 cm,” ujar Afdhal.
Setidaknya 15 orang yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Jumlah tersebut diprediksi bakal terus bertambah jika debit air terus bertambah. Hingga saat ini, total kerugian diperkirakan mencapai Rp 15 miliar. (afi)