spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Teri Berpengawet Ditemukan di Pasar Segiri, Disdag Samarinda Paparkan Cara Deteksinya

SAMARINDA – Lewat inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Pasar Segiri Samarinda, ditemukan ikan teri medan dan cumi kering mengandung bahan pengawet. Sidak dilakukan, Selasa (7/3/2023) kemarin.

Oleh sebab itu, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso mengingatkan masyarakat agar dalam waktu dekat ini tidak mengkonsumsi ikan teri medan. Lantaran ditakutkan dapat mengganggu kesehatan.

“Ini ikan teri medan diindikasi pakai bahan pengawet. Artinya masyarakat untuk sementara dihindari dulu makan ikan teri medan,” ucap Rusmadi saat dikonfirmasi awak media, Rabu (8/3/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Marnabas mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut dengan memeriksa semua ikan teri medan di setiap pasar tradisional di Samarinda.

“Saya sudah minta semua ikan teri medan di pasar untuk diperiksa,” ungkapnya.

Marnabas menguraikan bahwa hal serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Beberapa tahun lalu teri menggunakan bahan pengawet juga sempat ditemukan berasal dari Kota Bontang.

Namun kini, dari hasil temuan sidak yang dilakukan BPOM, dugaan sementara ikan teri berpengawet itu berasal dari Banjarmasin.

Lebih lanjut, Marnabas mengatakan pihaknya akan memperdalam penyelidikan menggunakan alat yang dimiliki oleh Disdag. Namun, terlebih dahulu pihaknya akan meminta izin kepada BPOM.

“Kami akan perdalam lagi, karena Disdag juga memiliki alat namun kami harus izin dulu dengan BPOM untuk menggunakan alat tersebut,” paparnya.

Marnabas juga mengatakan bahwa jika dari hasil penelusuran benar didapatkan pengawet maka akan ditarik peredarannya. Untuk menghindari kerugian pedagang maka akan dikembalikan kepada distributornya.

“Pedagang juga tidak mengetahui, harusnya dalam pantauan kami. Hanya masih dalam keterbatasan, sehingga kami hanya periksa sampel,” jelas Marnabas.

Marnabas juga mengimbau kepada para pedagang agar tidak menjual lagi ikan teri medan dengan pengawet karena berbahaya untuk masyarakat.

Ia memaparkan, cara paling mudah untuk mengetahui apakah ikan teri mengandung pengawet, yakni dengan melihat lalat di sekitarnya.

“Cara mendeteksinya paling mudah adalah jika tidak ada lalat maka jangan dibeli karena kemungkinan besar terdapat bahan pengawet,” sebutnya.

“Untuk 100 persen menghilangkan mungkin belum bisa, tetapi kami usahakan 90 persen ke atas kami pastikan teratasi,” pungkasnya. (adv/vic)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti