spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tentara Indonesia-Amerika Bergantian Tembak Mortir di Samboja

Matahari sedang terik-teriknya ketika regu pertama TNI Angkatan Darat melesatkan sebuah mortir gas ke timur Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur) Amborawang. Setelah hampir satu menit mengudara, mortir tersebut meledak sekitar 2 kilometer dari titik penembak. Dari kejauhan, asap putih membubung tinggi di perbukitan yang dipenuhi pepohonan menjulang.

Pada Kamis (12/8/2021) siang, latihan lanjutan tentara Indonesia dan Amerika Serikat digelar di Kelurahan Amborawang, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kaltim. Latihan bertajuk Garuda Shield 15/2021 ini beragendakan menembak mortir. TNI AD menerjunkan tiga regu. Sedangkan tentara AS hanya satu regu. Masing-masing regu ini beranggotakan lima prajurit.

Setiap regu TNI AD menggunakan sebuah pelontar mortir jenis mortir kaliber 60 milimeter long range atau Mo-2 kaliber 60 mm. Sebagai uji coba, latihan diawali dengan menembakkan mortir gas. Secara bergiliran, semua regu TNI menembakkan tiga mortir gas. Rata-rata, tiap mortir tersebut ditembakkan dalam kurun 10 detik.

“Jarak capai mortir kami sejauh 4.000 meter atau 4 kilometer,” sebut Komandan Regu Tiga dari TNI AD, Kopral Dua Supriyono, kepada kaltimkece.id.jaringan mediakaltim.com.

BACA JUGA :  Kunjungi Warga Isoman, Babinsa Kutai Lama Serahkan Sembako 

Setelah ketiga regu TNI beraksi, giliran regu AS unjuk kebolehan. Dengan cekatan, tentara AS melontarkan sembilan mortir gas ke arah yang sama seperti TNI. Tiap mortir milik AS ini ditembakkan hanya dalam waktu tak sampai 5 detik. Setelah itu, latihan yang sama diulangi sekali lagi oleh keempat regu. Kemudian, kegiatan dijeda untuk rehat.

Di sela-sela istirahat siang tersebut, Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, bersama rombongan datang ke Puslatpur Amborawang. Ia sempat berbincang santai dengan beberapa penembak mortir dari Indonesia dan AS. Mengevaluasi seluruh rangkaian Garuda Shield 15 di Kaltim menjadi pembahasannya.

Tidak lama kemudian, latihan dilanjutkan. Kali ini menggunakan mortir api. Di hadapan Jenderal Andika Perkasa, dua regu TNI AD dan regu AS menembakkan sebuah mortir api ke sebuah target yang telah diberi tanda bendara merah-putih. Jarak dari titik para penembak sampai ke target adalah 2,65 kilometer.

Total, dalam latihan tersebut, masing-masing regu TNI menghabiskan enam mortir api. Sementara tentara AS menyiapkan 18 mortir api yang dibawa dari negara asalnya. Setelah semua peluru tersebut ditembakkan tentara AS, selesai sudah latihan menembakkan mortar ini.

BACA JUGA :  Lalu Lalang Merusak Jalan, Truk Tambang Dicegat Warga, Jatam Sebut Penegak Hukum Dipermainkan Mafia Tambang

Kopda Supriyono memastikan, latihan tersebut berjalan lancar. Semua penembak dipastikan sukses melesatkan mortir tanpa sekali pun mengalami gagal teknis. “Dari enam mortir regu kami, tiga mortir berhasil masuk target,” jelas pria yang kesehariannya berdinas di Batalyon Infanteri Raider 600/Modang, Komando Daerah Militer VI/Mulawarman, Balikpapan, itu.

Hal senada disampaikan komandan regu tentara AS, Sersan Kepala Dewayne Jones. Dalam bahasa Inggris, Jones mengaku cukup senang selama mengikuti Garuda Shield 15 di Kaltim. Para prajurit TNI, kata dia, sangat ramah. Hanya saja, pihaknya terganggu oleh cuaca. “Kendalanya, cuaca di sini sangat panas,” kata Jones.

Dalam sesi jumpa pers, Jenderal Andika Perkasa membeberkan hasil evaluasi Garuda Shield 15 di Kaltim. Disebutkan ada 250 prajurit TNI AD dan 126 prajurit tentara AS yang mengikuti kegiatan tersebut. Sebelum menembak mortir, beberapa latihan pertahanan sudah dilaksanakan. Salah satunya latihan beachlanding atau terjun payung di pantai.

“Latihan ini bukan untuk pamer kekuatan atau alutsista. Tapi lebih mencari pengalaman tempur dan menjalin persahabatan antarnegara,” terangnya.

BACA JUGA :  Raperda Penangggulangan Banjir Mulai Digodok DPRD

Uniknya, kata Andika, latihan yang dimulai sejak 4 Agustus 2021 ini, diikuti pasukan TNI dari batalyon berbeda. Sehingga memunculkan kesan istimewa. “Mereka tidak saling berkoordinasi. Jadi, dinamikanya sangat spesial dalam hal mengatasi hambatan demi hambatan untuk menuju sasaran,” papar jenderal bintang empat itu.

Selain di Kaltim, sambung dia, Garuda Shield 15 juga digelar di Bitung, Sulawesi Utara; dan Baturaja, Sumatera Selatan. Pada hari terakhir Jumat (13/8/2021), latihan gabungan ditutup dengan olahraga bersama dan pameran budaya antar TNI dan tentara AS di Markas Batalyon Infanteri Raider 600/Modang.

“Garuda Shield digelar setiap tahun dengan negara berbeda-beda. Sekarang ini yang ke-15. Untuk yang ke-16, dibahas pada Oktober nanti,” ungkap KSAD. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img