TENGGARONG – Keinginan mempercantik Tenggarong, sebagai pusat ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), satu visi dengan beberapa dunia usaha yang berinvestasi di Kukar. Tidak melulu, hanya mengejar profit dalam mengeruk hasil alam Kukar saja. Namun juga terlibat penuh dalam proses pembangunannya.
Salah satunya, dengan peresmian Taman Titik Nol Kesultanan yang berada di depan Museum Mulawarman Tenggarong. Nama taman ini pun, terinspirasi dari lokasinya yang berada di depan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Peresmian ditandai dengan potong pita berbalut bunga melati, dan penandatanganan prasasti.
Taman ini pun diketahui merupakan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang masuk dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP). Bersama beberapa taman lainnya yang berada di kawasan CBD Tenggarong. Dengan total Rp 5,3 miliar anggaran yang digelontorkan oleh 7 perusahaan batu bara.
“(Beberapa taman) masih dalam finalisasi pengerjaan,” ungkap Edi Damansyah, bupati Kukar, Selasa (26/9/2023).
Namun, Edi menyebut masih ada perusahaan yang terus konsisten membantu, tapi ada juga yang masih setengah-setengah. Dibuktikan dengan puluhan perusahaan yang menanamkan modalnya dan beroperasi di Kukar, baru sebagian yang peduli dengan pembangunan.
Meskipun begitu, saat ini dikatakan orang nomor satu di Kukar tersebut sudah terorganisir dengan baik. Terutama yang berada di dalam Forum TJSP.
“Saya juga meminta optimalisasi program CSR dengan program prioritas kami di Kukar. Taman ini bagian infrastruktur, ada juga pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan,” lanjut Edi.
“Semua (pembangunan taman) hampir selesai, sudah 90 persen yang selesai,” tutup Edi.
Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha Ratnasari
