spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tekan Harga Tiket Pesawat, Bupati Berau Siapkan Skema Blockseat

TANJUNG REDEB – Harga tiket pesawat di Kabupaten Berau masih meroket gila-gilaan. Permasalahan tersebut kembali menjadi pembahasan bersama antara Pemkab Berau, BLU BPUP Kelas I Bandara Kalimarau, pengusaha hingga Forkopimda Berau yanb dibungkus melalui Coffee Morning optimalisasi layanan dan pemulihan ekonomi melalui moda transportasi udara, di VIP Room Bandara Kalimarau, Jumat (4/8/2023).

Bupati Berau Sri Juniarsih menyebut, Berau sangat membutuhkan penerbangan. Pesawat yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan penerbangan masyarakat. Terlebih Berau bakal menjadi penyangga IKN ke depan dan satu-satunya kabupaten di Kaltim yang memiliki potensi pariwisata terbanyak.

“Kita punya dua bandara, Kalimarau dan Maratua, kabupaten lain tidak punya. Ini prospek sekali. Hanya saja permasalahan tiket yang masih mahal,” jelasnya, Jumat (4/8/2023).

Diungkapkannya, banyak sekali yang akan membutuhkan penerbangan di Berau. Meliputi, pemerintah daerah, perusahaan, pelaku usaha, hingga masyarakat biasa. Sehingga tidak akan rugi jika pesawat berbadan besar bisa masuk ke Kabupaten Berau.

Diketahui saat ini maskapai yang beroperasi di Kalimarau hanya Citilink dan Wings Air dengan jenis ATR. Pun harga yang dipatok mencapai Rp 2 juta. Menurutnya, perlu maskapai berbadan besar untuk menurunkan harga tersebut. Diyakini akan dipenuhi hilir mudik masyarakat keluar masuk Berau. Bahkan dari Kaltara juga banyak yang memakai penerbangan dari Kalimarau.

BACA JUGA :  Gedung Baru Disbudpar Diselesaikan Bertahap, Anggaran 5 M untuk Lantai 1 & 2

“Itu mungkin bisa menjadi pertimbangan. Kami juga terus berproses untuk membangun pariwisata yang ada di Bumi Batiwakkal. Artinya orang yang datang tidak hanya berbisnis saja, tapi juga untuk berwisata,” tegasnya.

Itu juga menjadi kesempatan bagi Pemkab Berau untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sri juga membeberkan, bahwa total perusahaan yang ada di berau lebih kurang sebanyak 40 perusahaan, yang diantaranya paling banyak sektor pertambangan dan perkebunan.

Dengan jumlah perusahaan itu saja, sudah bisa menjadi nilai jual kepada para maskapai untuk mempertimbangkan masuknya pesawat berbadan besar ke Kabupaten Berau.

“Perusahaan banyak, OPD juga ada, belum lagi masyarakat kita juga ada yang berpergian, pasti tidak rugi. Kami harapkan ada kerjasama yang baik dengan Berau,” ungkapnya.

Wakil Bupati Berau Gamalis menambahkan, kegiatan pertemuan itu menjadi refleksi sebagai follow up bersama terkait harga tiket yang tidak kunjung menurun.

“Jadi pertemuan nantinya membentuk kesepakatan bersama, antara maskapai penyedia penerbangan, pemda dan pelaku usaha untuk jaminan,” bebernya.

Contohnya seperti maskapai Garuda yang meminta 25 persen seat terisi dalam sekali penerbangan. Yakni 25 persen dari 150 kursi ekonomi dan 12 kursi bisnis. Menurut Gamalis, angka tersebut sangat memungkinkan untuk penuh.

BACA JUGA :  Masyarakat Gunung Sari Terbantu Kehadiran PT BAA

“Jadi kita berikan jaminan block seat. Untuk sekarang saja OPD misalnya, pihak DPRD dalam sehari tentu ada saja yang berpergian, hal itu sangat mungkin tertutupi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BLU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin mengatakan, pihaknya akan membawa data kepada pengusaha maskapai untuk menperlihatkan bukti market yang dimiliki Kabupaten Berau.

“Kami tadi sudah meminta kepada pengusaha untuk mengisi data karyawan, hari liburnya, cutinya, untuk memberikan data prakiraan pihak yang berpergian,” jelasnya.

Sebab, untuk pihak Pemkab Berau sudah memastikan, akan selalu ada pihak yang berpergian, dan menjamin adanya keuntungan bagi tiap maskapai.

“Blockseat kepada maskapai itulah yang nantinya akan kita buat MoU-nya dengan Pemda terlebih dahulu, karena mereka sudah meyakini dan menjamin ada market tersebut,” tegasnya.

Pihaknya juga menawarkan opsi paket bundling, dengan menawarkan pariwisata yang ada di Berau.

“Misalkan ada rakor, bisa jadi diadakan di Berau, jadi perekonomian juga bisa tumbuh, dan ada efeknya juga pada pengusaha lainnya,” sarannya.

Sementara pihaknya meyakini dapat membawa data kepada pihak pengusaha maskapai penerbangan maupun ke pihak Kementerian dengan Pemkab Berau untuk menekan harga tiket yang terlalu tinggi.

BACA JUGA :  Warga Desa Gurimbang Laporkan Oknum Preman yang Duduki Lahan Warga

“Kami upayakan di Agustus pertengahan kami sudah bisa mambawa penawaran itu, dan itu masuk dalam 100 hari kerja kami,” tutupnya. (mnz)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img