spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tekan Angka Stunting, Kaltim Berkomitmen Memperkuat Integrasi Pelayanan Primer

SAMARINDA – Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan pada anak, yang ditandai dengan tinggi badan yang pendek. Tahun ini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) menargetkan prevalensi stunting hingga 14%.

Namun, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa penurunan angka stunting di Kaltim masih minim, hanya sebesar 1,1 persen. Angka ini masih dianggap sebagai penurunan yang normal namun belum optimal.

“Harapannya seharusnya bisa lebih dari 6 persen. Seperti tiga tahun lalu, kita berhasil menurunkan angka stunting dari 27 menjadi 22 persen,” jelas Jaya.

Stunting juga menjadi fokus utama Pj Gubernur Kaltim yang diwakili oleh Asisten I Setprov Kaltim, Syirajuddin, dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kaltim yang digelar di Balikpapan.

Mengusung tema “Sistem Kesehatan Kaltim yang Berkeadilan Menuju Indonesia Emas 2045,” pencegahan dan penanganan stunting tetap menjadi perhatian utama.

Menurut Jaya, salah satu fokus intervensi adalah pada 1.000 hari pertama kehidupan. Banyak ibu hamil dan anak-anak balita yang belum terdata dan ditimbang.

BACA JUGA :  Tim WM FC Sabet Juara I Open Tournament Mini Soccer Media Kaltim Cup 2023
Kadinkes Kaltim, Jaya Mualimin, berfoto bersama dalam Rakerkesda Kaltim (Ist).

“Seharusnya, pemantauan ini dilakukan secara rutin. Masih ada bayi yang dianggap stunting karena berat badannya kurang dari 2.500 gram atau tinggi badan kurang dari 48 cm. Tahun ini, kami akan fokus pada 1.000 hari pertama kehidupan agar intervensi bisa lebih tepat sasaran,” jelas Jaya.

Jaya menegaskan pentingnya langkah-langkah strategis untuk mengurangi angka stunting, termasuk peningkatan fasilitas pelayanan dari tingkat primer ke pelayanan rujukan. “Kita harus memperkuat fasilitas kesehatan melalui integrasi layanan primer,” tegas Jaya.

Upaya ini memerlukan kerjasama antar instansi, bukan hanya dari Dinkes, karena penyediaan air bersih dan lingkungan yang sehat juga harus dioptimalkan.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.