spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tari Yatim di Mabes Polri

Catatan Rizal Effendi

SAYA dikabari Kak Yatim, tim tarinya mendapat undangan tampil di Jakarta. Yang mengundang lembaga besar. Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri). Saya bilang salut. Sebab, tidak semua klub tari di daerah bisa diundang sampai ke sana.

Pasti ada yang memantau bahwa koreografi tarian Yatim memang punya kelas. Kualitas penarinya punya keahlian yang cukup serta jenis tarian yang ditampilkan dinilai mempunyai nilai budaya yang tinggi dan menarik untuk disaksikan.

Sambil bercanda saya bilang ke Yatim. Biasanya orang takut diundang ke Mabes Polri. Takut kalau undangannya beraroma pemeriksaan. Tapi Yatim dengan tim tarinya malah ceria, sebab undangannya mendatangkan rezeki. Selain dibiayai tiket pesawat pulang pergi serta hotel, juga diberi honor. “Alhamdulillah ini berkah, kita harus bersyukur,” ucapnya.

Bersama 11 anggota tarinya, Yatim terbang ke Jakarta, pekan lalu. Mereka adalah Redi, Padli, Ryan, Are, Dayah, Zetta, Nazwa, Carissa, Aurel, Nadya, dan Flanella. Sebelum berangkat, mereka menjalani latihan yang cukup intensif. “Tentu kita ingin tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk yang mengundang,” ujar Yatim.

Tim tari Yatim langsung difasilitasi Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto. Mereka diminta tampil dalam acara pembukaan Rakernis SDM Polri 2024, yang berlangsung di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel.

Ini hotel berbintang lima di pusat bisnis kawasan Jakarta Selatan. Hotel ini terhubung langsung dengan Gandara City Mall dan gedung perkantoran Gandaria 8. Jadi banyak tamu yang suka menginap di hotel tersebut.

BACA JUGA :  “Profesor Layak Huni”

Meski kelahiran Malang, Jatim, Irjen Nanang sudah sangat mengenal kebudayaan Kalimantan termasuk seni budaya tarinya. Soalnya sebelum bertugas di Kaltim, dia sempat menjadi Kapolda Kalteng. Di sini ada dua budaya lokal yang sangat kental, yaitu dari suku Dayak dan Banjar.

Acara Rakernis SDM Polri 2024 dibuka langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan tema: “SDM Polri Presisi Siap Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045.” Tim tari Yatim tampil sebelum itu. Karena nama tariannya adalah tari selamat datang, yang biasa ditampilkan suku Dayak ketika menyambut tamu agung.

Penampilan mereka sangat memikat dengan busana adat penuh manik dan ornamen unik. Di sela-sela tangannya terselip bulu burung enggang, burung khas hutan Kalimantan. Mereka menari diiringi musik sampe.

Di akhir penampilannya, pembawa acara sempat menyebutkan bahwa tarian yang ditampilkan di bawah binaan langsung dari Kapolda Kaltim.  Tepuk tangan membahana dalam ruangan termasuk dari Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Kebetulan hadir juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ario Bimo Nandito Ariotedjo. Sebelum Kapolri membuka acara Rakernis SDM, Menpora didaulat ikut melantik Komite Olahraga Polri (KOP) 2024. Kapolri juga menunjuk Dankorbrimob Komjen Pol Drs Imam Widodo sebagai ketua  cabang olahraga Akurasi Menembak dan Terjun Payung.

BACA JUGA :  Tenis Terakhir Bu Any Joko

Ketika membuka Rakernis, Kapolri menegaskan pentingnya peningkatan profesionalisme, proporsionalitas, dan adaptabilitas jajaran Polri dalam setiap aspek layanan kepolisian.

“Saya menekankan agar SSDM Polri lebih profesional, proporsional serta adaptif terhadap tuntutan perkembangan zaman guna terwujudnya transformasi Polri yang presisi menuju Indonesia Emas 2045,” begitu pesan Kapolri.

Rakernis SDM Polri diikuti Karo SDM Polda se-Indonesia, termasuk Karo SDM Polda Kaltim Kombes Pol Ari Wibowo, SIK, MH. Sebelum hadir di Jakarta, Karo SDM Polda Kaltim menyelenggarakan Rakernis SDM yang diikuti seluruh satuan kerja di lingkungan Polda Kaltim

Ari menyampaikan beberapa program unggulan yang diusung Karo SDM Polda Kaltim di antaranya pengembangan kompetensi personel, rekrutmen, dan seleksi yang transparan, pengelolaan kesejahteraan anggota serta implementasi teknologi informasi.

BERKARIER 20 TAHUN LEBIH

Yatim menjalani karier sebagai pembina sanggar tari di Balikpapan lebih 20 tahun. Dia memang asli orang Banjar. Jadi akrab dengan seni budaya warga asli Kalimantan terutama Banjar dan Dayak. Makanya karya tari Yatim selalu berorientasi ke budaya tersebut. Dan sangat apik digarapnya.

BACA JUGA :  Saksi Nikah di Bandung

Banyak jenis tari selamat datang dari suku pedalaman Kalimantan. Ada tari gantar dari suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung. Salah satu ciri khas Suku Dayak adalah gerakannya yang spontan, ekspresif dan kompak. Dibawakan oleh putra-putri Dayak yang cantik dan menawan.

Tari Dayak merupakan salah satu seni tradisional Indonesia yang berasal dari Kalimantan. Umumnya menggambarkan kehidupan masyarakat Dayak, yang dulu bermukim di tengah hutan dengan sistem mata pencaharian berburu dan berladang berpindah-pindah.

Seni budaya Banjar juga sangat kuat dan lengkap . Tidak saja soal tarian, nyanyi dan pantun, tapi juga seni budaya lain. Seperti sesajian wadai dan makanan sampai adat perkawinan.

Ketika putri bungsu saya melangsungkan pernikahan, Yatim menangani semua ritual acara mulai mandi-mandi, bepacar sampai adat perkawinan termasuk  tata busana, pelaminan serta dekorasi panggung dan ruangan.

Tari Banjar adalah seni tari yang dikembangkan suku Banjar baik berupa tari klasik (baksa, diiringi gamelan Banjar) maupun tari tradisional, yang diiringi musik panting.

Yatim sering menampilkan Tari Radap Rahayu. Ini salah satu tarian Banjar yang biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan. Bisa juga dalam kegiatan lain seperti upacara perkawinan, kehamilan dan lainnya. Tari ini menggambarkan beberapa bidadari yang membawa mangkuk berisi kelopak bunga untuk ditaburkan kepada tamu-tamu.

Yatim bersama tim tarinya mengaku senang dan puas bisa tampil di depan Kapolri dan pejabat Polri lainnya. “Terima kasih Bapak Kapolda Kaltim yang membina kami, mudah-mudahan Pak Irjen Nanang Novianto mengundang kami lagi dalam berbagai kegiatan,” ujarnya bersemangat. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img