Penulis : Letkol Inf Aryo Bagus Daryanto
Dansatgas TMMD 120 Kodim 0908/Bontang
BONTANG – Di tengah pepohonan rimbun dan permukiman rumah warga yang berlokasi di Kampung Timur RT 01, Kelurahan Kanaan Kecamatan Bontang Barat, pemandangan tidak biasa terjadi. Sekelompok tentara dari Kodim 0908/Bontang tampak berkumpul.
Kehadiran mereka di salah satu wilayah terpencil tersebut bukan untuk berlatih tempur atau melakukan latihan militer, melainkan berbaur dengan masyarakat dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120.
Pagi itu, suasana di kampung tersebut terasa lebih hidup dari biasanya. Tentara yang biasanya identikdengan atribut militer lengkap, namun kali ini justru mereka mengenakan pakaian kerja dan topi rimba khas TNI untuk melindungi diri dari terik matahari.
Mereka tidak membawa senjata, melainkan mesin bor dan sejumlah alat pertukangan lainnya. Sekelompok prajurit TNI tersebut mengemban tugas mulia, membangun sumur bor untuk menyediakan air bersih, yang nantinya bakal menjadi sumber kehidupan baru bagi masyarakat setempat.
Di bawah terik matahari dan hujan yang tak menentu, suara mesin bor menggema. Suara ini menjadi melodi harapan bagi warga kampung yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih. Tangan prajurit tampak kuat menggenggam peralatan bor, demi mendapatkan secercah kehidupan, melalui munculnya sumber mata air yang tersembunyi jauh di bawah permukaan tanah.
Bersama dengan warga sekitar, prajurit bahu-membahu menyusun pipa, mengatur mesin pompa, dan membangun struktur pelindung bagi sumur bor tersebut.
Tanah merah yang ada di lokasi itu terus dikeruk secara gotong royong. Keringat bercucuran di tubuh dan panasnya sengatan matahari tak menyurutkan langkah mereka. Proses pengeboran sumur ini tidak hanya menunjukkan kekuatan fisik prajurit berseragam loreng, tetapi juga komitmen untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Sikap para prajurit mencerminkan dedikasi dan semangat untuk menyelesaikan tugas mulia ini. Setiap putaran bor membawa harapan baru, setiap meter tanah yang terangkat adalah langkah menuju kehidupan yang lebih baik bagi warga setempat.
Kampung Timur di Kelurahan Kanaan selama ini cukup dikenal akan keindahan alamnya, namun di sisi lain juga terkenal dengan tantangan besar berupa keterbatasan akses air bersih. Selama bertahun-tahun, warga setempat terkadang harus terpaksa menggunakan air dari sungai yang kualitasnya seringkali tidak layak konsumsi.
Kondisi ini kerap menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama di kalangan anak-anak. Namun secercah harapan itu kini hadir dalam kehidupan yang sebelumnya tidak pernah mereka sangka-sangka.
Dua minggu berselang, tepatnya Rabu (22/5/2024), suasana haru dan gembira tampak menyelimuti wajah warga Kampung Timur RT 01, Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat. Untuk pertama kalinya, warga akhirnya menikmati air bersih yang sebelumnya menjadi barang langka di wilayah tersebut.
Di bawah terik matahari yang terang bersinar memancarkan cahayanya dan ditutupi rimbunnya pepohonan, mereka berkumpul menyaksikan peresmian sumur bor secara perdana.
Hari itu, bertepatan dengan kunjungan Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD, Brigjen TNI Terry Tresna Purnama ke lokasi sasaran TMMD di Bontang, Kalimantan Timur. Kehadiran jenderal bintang satu itu untuk melihat secara langsung progres pelaksanaan TMMD di Kota Taman, julukan Bontang. Salah satu yang ditinjau adalah pengerjaan sumur bor, yang lokasinya tidak jauh dari sasaran utama TMMD.
Ketika keran air diputar secara perdana oleh Brigjen TNI Terry Tresna Purnama didampingi Dandim/Bontang, air bersih langsung mengalir deras dari pipa. Bersamaan itu pula, raut haru bahagia terpancar dari masyarakat setempat. Seketika ibu-ibu langsung berinisiatif menampung air dari ember-ember dan galon besar, sementara anak-anak asyik riang gembira berlari sambal bermain air. Tampak warga juga langsung mengucapkan rasa terima kasih kepada segenap komponen TNI yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Mulai dari pengeboran, pemasangan tower untuk tempat penampungan air beserta komponen terkait lainnya, hingga proses pengecatan bangunan di sekitaran sumur bor.
Hadirnya sumur bor tersebut menjadi berkah tersendiri, mengingat selama ini warga harus susah payah untuk menampung air bersih. Mereka hanya mengandalkan air sungai kecil di dekat rumah mereka, terkadang membeli dari perusahaan tangki air, ataupun berharap pada air tadah hujan yang disimpan di dalam penampungan. Ketika Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) menghadirkan sumur bor yang telah lama dinantikan, kini membawa harapan baru bagi kehidupan sehari-hari.
Sinaeng, Ketua RT 01 Kanaan, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Dengan mata yang berkaca-kaca, Ia menceritakan betapa sulitnya kehidupan mereka selama ini tanpa akses air bersih. Apalagi saat musim kemarau beberapa bulan lalu saat melanda Bontang, warga terpaksa harus membeli dari perusahaan penjual air bersih, lalu kemudian ditampung di tandon-tandon mereka. Kocek yang yang harus dirogoh pun tak murah. Untuk sekali pengisian tandon kapasitas 1.500 liter, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 60-80 ribu.
“Dulu kami sulit sekali untuk mendapatkan air. Kampung Timur ini sudah kami tempati sejak tahun 1995. Artinya sudah 29 tahun kami mengalami kondisi seperti ini. Sekarang, alhamdulillah, dengan adanya sumur bor ini, hidup kami jadi lebih mudah,” ujar pria paruh baya itu dengan suara bergetar.
Sisilia, salah satu ibu rumah tangga yang juga merasakan manfaat langsung dari sumur bor ini, turut mengungkapkan rasa syukurnya. Sebelumnya, selain mengandalkan air tandon hasil membeli, warga setempat juga kerap memanfaatkan air sungai untuk mencuci pakaian ataupun perabotan rumah tangga. Namun untuk air yang dikonsumsi dan dipakai masak sehari-hari, warga tidak bisa memanfaatkan air sungai, melainkan air dari tandon.
“Selama ini kami menggunakan air sungai yang kadang kotor dan tidak layak minum. Dengan adanya sumur bor ini, kami tidak perlu khawatir lagi. Ini benar-benar membawa perubahan besar bagi hidup kami,” kata Sisilia dengan mata berkaca-kaca.
“Air bersih ini sangat membantu kami, terutama untuk keperluan sehari-hari seperti memasak dan mencuci. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada TNI yang telah membantu kami,” tuturnya sambil tersenyum bahagia.
Hanya butuh waktu sekitar dua minggu untuk menyelesaikan pekerjaan sumur bor di wilayah Kampung Timur Kelurahan Kanaan tersebut. Pekerjaan ini, merupakan bagian dari upaya TNI untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, khususnya bagi mereka yang tinggal di kawasan terpencil dan belum tersentuh pembangunan.
Rasa bangga, bercampur haru dan bahagia kami rasakan juga dengan adanya sumur bor ini, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup warga dan membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Selama pengerjaan sumur bor, saya selaku Dansatgas bersama dengan anggota selalu bekerja bersama-sama dengan warga setempat, menunjukkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas TMMD. Meski proses pengeboran sumur ini hanya memakan waktu dua minggu, namun hasilnya sangat memuaskan dan menjadi simbol kemitraan antara TNI dan masyarakat.
Sumur bor ini tidak hanya menyediakan air bersih, tetapi juga membawa perubahan positif dalam kehidupan warga. Dengan akses yang lebih mudah terhadap air bersih, kesehatan dan kebersihan warga meningkat. Selain itu, para petani sekitar, kini juga telah memiliki pasokan air yang cukup untuk mengairi lahan perkebunan mereka, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil panen.
Hadirnya sumur bor di Kelurahan Kanaan melalui program TMMD ini, adalah bukti nyata bagaimana kerja sama antara TNI dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan yang signifikan. Warga setempat kini menyambut masa depan dengan lebih optimis, berkat bantuan yang telah mereka terima.
TAMBAH SASARAN SUMUR BOR
Tak berpuas diri usai rampung di satu lokasi, Kodim 0908/BTG terus melanjutkan pekerjaan sumur bor di dua lokasi lainnya. Pengeboran di titik kedua dilaksanakan di lahan ketahanan yang dimiliki Kodim 0908/Bontang. Lahan yang berlokasi di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan tersebut dikerjakan mulai Jum’at (24/5/2024) dan dikelola oleh Sutoyo (45).
Selanjutnya, pengeboran titik ketiga berlokasi di lahan pertanian yang dimiliki kelompok tani binaan Kodim 0908/Bontang. Lokasinya juga berada di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan. Pengeboran dikerjakan mulai Selasa (28/5/2024) dan dikelola oleh Hendro (51).
Hendro mengaku, para petani yang menggarap lahan tersebut sangat menantikan keberadaan sumur bor tersebut selama bertahun-tahun. Sebab selama ini, permasalahan yang mereka hadapi yakni sulitnya mendapatkan akses air bersih. Sebab lokasinya jauh dari pusat kota dan berada dekat dengan kawasan hutan. Dengan adanya bantuan fasilitas sumur bor tersebut, tentu dapat mendukung aktivitas petani menjadi mata pencaharian utama mereka. Dengan begitu, petani akan lebih fokus pada peningkatan hasil panennya. Dalam kesempatan itu Hendro mengaku tidak bisa menyembunyikan rasa syukur dan terima kasihnya atas apa yang dikerjakan oleh prajurit Kodim 0908/Bontang.
“Kami sangat berterima kasih kepada TNI. Sumur bor ini sangat membantu kami dalam mengairi lahan pertanian. Sebelumnya, kami harus berjalan jauh untuk mendapatkan air, sekarang air bersih ada di dekat kami,” ujar Hendro dengan wajah berseri-seri dan penuh senyum.
Pengeboran di kedua lokasi tambahan tersebut dalam rangka mendukung ketahanan pangan yang ada di Kota Taman. Pembangunan sumur bor ini dilakukan sebagai bagian dari upaya TNI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani Bontang. Untuk itu, lokasi pengeborannya difokuskan di tengah-tengah lahan untuk memudahkan aktivitas para petani menggarap lahannya sehari-hari.
Pengeboran sumur ini, kata Dandim, juga sejalan dengan program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), yakni TNI Manunggal Air Bersih (TMAB). Dijadwalkan, peresmian secara keseluruhan sasaran sumur bor ini akan berlangsung 7 Juni 2024 mendatang, bertepatan dengan penutupan TMMD ke-120. Peresmian dilakukan bersamaan dengan peresmian sejumlah pekerjaan fisik lainnya yang kini tinggal menunggu penyelesaian.
Kegiatan sasaran tambahan selain sumur bor antara lain pembangunan satu unit Rumah Layak Huni (RLH) untuk warga tidak mampu, pembangunan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK), pengecatan rumah ibadah, hingga pembersihan sejumlah pasar di Bontang. Ditambah kegiatan nonfisik seperti penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan, penyuluhan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan masyarakat, penyuluhan pertanian dan peternakan.
Selain itu penyuluhan bahaya narkoba, penyuluhan cegah tangkal radikalisme, penyuluhan stunting balita, penyuluhan posyandu posbindu dan Penyakit Tidak Menular (PTM), serta Kampanye Kreatif Rekrutmen TNI Angkatan Darat.
Adapun sasaran fisik utama yakni pengerjaan badan jalan sepanjang 650 meter dan lebar 9 meter di Kampung Timur, Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat, Kalimantan Timur. Selain itu juga ada pembuatan drainase sepanjang 442 meter.
HASIL TMMD SIAP DILANJUTKAN PEMKOT
TMMD kali ini mengangkat tema “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah”. Adapun personel yang terlibat tidak hanya dari unsur TNI, tetapi juga Polri dan masyarakat. Anggaran yang diberikan pemkot kepada Kodim Bontang sebesar Rp 2 miliar. Rp 1,8 miliar untuk fisik, dan 200 juta untuk nonfisik.
Wali Kota Bontang, Basri Rase menyampaikan, Program TMMD wajib didukung. Dirinya yakin, seluruh sasaran yang direncanakan baik fisik maupun nonfisik, bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Jangankan di darat, kata Wali Kota, di tempat yang sulit sekalipun, TNI mampu menuntaskannya. Bahkan TMMD sebelumnya, kata dia, pernah menyasar pembangunan turap di Sungai Bontang.
“Dulu ada kejadian ada buaya, kontraktornya lari, tidak mampu, begitu ada TMMD, pekerjaan itu selesai. Itulah keunggulan TNI. Baik di darat, laut, udara, semua bisa dilaksanakan,” ucapnya mengapresiasi.
Kedepan, Pemkot Bontang, lanjut Basri, akan melanjutkan pembangunan yang telah diawali oleh TMMD di Kampung Timur. Nantinya usai pelasanaan TMMD, Pemkot bakal menerjunkan Organisasi perangkat Daerah (OPD) terkait untuk meninjau langsung guna merencanakan program berkelanjutannya.
Diketahui, Program TMMD tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga mengedepankan semangat kebersamaan antara TNI dan masyarakat. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dengan semangat kerja sama dan gotong royong, tantangan sebesar apapun bisa diatasi. Selain itu, keberlanjutan proyek juga diperhatikan dengan memberikan pelatihan kepada warga tentang cara merawat dan memelihara sumur bor agar dapat digunakan dalam jangka panjang.
Pembangunan sumur bor di Kampung Timur Kanaan adalah contoh nyata bagaimana TNI melalui program TMMD berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan maupun terpencil. Di balik seragam militer dan kedisiplinan yang tinggi, ada hati yang peduli dan tangan yang siap membantu. Sumur bor ini bukan hanya sumber air bersih, tetapi juga sumber harapan bagi masa depan yang lebih baik bagi warga kampung yang mayoritas dihuni pendatang dari Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. Program TMMD terus berjalan, membawa perubahan positif ke berbagai pelosok negeri, membangun Indonesia dari desa ke desa.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa kami dapat menjalankan amanah dan menyelesaikan tugas ini hingga tuntas, lancar dan aman, walau berbagai hambatan kami temui, namun tidak menyurutkan kami semua, rekan-rekan prajurit di lapangan siang dan malam serta aparatur pemerintah daerah terkait bekerja untuk bersama-sama mewujudkan harapan masyarakat mendapatkan air bersih dengan mudah yang selama puluhan tahun belum dirasakan. (ABD)