TENGGARONG – Lomba ketangkasan tim relawan, untuk pemadam kebakaran dan penyelamatan, resmi dibuka Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah. Lomba yang diikuti puluhan Barisan Sukarelawan Kebakaran dan Bencana (Balakarcana) dari Kukar dan Samarinda, dilaksanakan selama 29-30 Oktober 2022.
Total sebanyak 24 tim dari 9 kecamatan dan kota yang mengikuti. Sebanyak 23 tim mengikuti lomba pemadam kebakaran, sementara untuk lomba penyelamatan sebanyak 20 tim. Peserta berasal dari Kecamatan Tenggarong 8 tim, Loa Janan 6 tim, Tenggarong Seberang 3 tim.
Berikutnya, Kecamatan Loa Kulu, Anggana, Sangasanga, Muara Badak, dan Sebulu masing-masing diikuti 1 tim. Serta 2 tim relawan dari Samarinda yang ikut berpartisipasi dalam agenda perdana ini.
“Jadi lomba ketangkasan kebakaran dan penyelamatan ini, bentuk apresiasi terhadap eksistensi mereka di Kukar,” ucap Edi Damansyah, Sabtu (29/10/2022).
Tidak hanya sebagai ajang lomba ketangkasan, lomba bertujuan untuk saling menguatkan antar relawan yang ada di Kukar, maupun kabupaten/kota lain. Relawan Samarinda salah satunya yang kerap membantu penanganan kebakaran di Kukar.
Disamping sebagai bentuk kesiapsiagaan dari masing-masing relawan. Pasalnya, di Kukar musibah seperti kebakaran pemukiman, banjir dan tanah longsor sering terjadi. Sehingga perlu bekal ilmu memadai yang dimiliki para relawan.
“Ini juga momentum bagian dari mengukur sejauh mana pembinaan di lingkungan Tenggarong. Terus BPBD berikan supporting peningkatan SDM dan keterampilannya,” tutup Edi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Aji Ali Husni, lomba yang dilakukan melalui Bidang Kepemudaan Dispora Kukar. Disebutkan, saat inj banyak relawan tergabung di Balakarcana, hingga menjadi tugas untuk meningkatkan SDM relawan.
Lomba ketangkasan ini diharapkan menjadi tempat para relawan saling belajar dan berbagi ilmu. Bagaimana cara mengoperasionalkan mesin, pembagian tugas dan manajemen tim saat menghadapi kebakaran maupun dalam proses penyelamatan.
“Kita lihat sejauh ini (relawan) hanya belajar dari melihat dan belajar otodidak, tapi tidak melalui mekanisme teori. Kompetensi kita berikan hari ini untuk melakukan pembinaan yang kuat dan tepat,” pungkas Aji Ali. (adv/afi)