SAMARINDA– PKS ingin mengulang sukses berhasil mengusung kader sendiri menjadi KT-2 pada pilgub lalu. Hal tersebut diungkapkan Ketua DPW PKS Kaltim Dedi Kurniadi.
“Dulu kita pernah sukses usung kader sendiri untuk wagub. Ya walau pun sekarang sudah tidak bersama kami lagi,” kata Dedi, Jumat (20/5/2022). Seakan ingin mendulang sukses kedua, PKS memersiapkan nama dari dua daerah. Yakni Ardiansyah Sulaiman di Kutim dan Sri Juniarsih di Berau. Ardiansyah merupakan Bupati Kutim, sementara Sri Juniarsih adalah Bupati Berau pilihan PKS yang menggantikan almarhum suaminya Muharram.
“Kaltim ini punya sejarah dengan Kutim. Dua gubernur sama-sama dari Kutim. Kehadiran Kutim juga patut jadi perhitungan,” urainya.
Meski nanti salah satu dari mereka yang akan diusung maju pada kontestasi Pilgub 2024 oleh partai. Semua tergantung keputusan partai. “Boleh jadi salah satu dari mereka yang akan didorong untuk level provinsi. Mau KT-1 atau KT-2 kami maunya ya KT-1,” tegas Dedi.
Tapi semua itu tetap harus menunggu hasil pemilihan legislatif usai dulu. Ini lantaran PKS menargetkan mendapat minimal 10 kursi di DPRD Kaltim. Tujuannya agar bisa mengusung kader sendiri. Kalau jumlah kursi sudah mumpuni, lobi-lobi politik pun mudah dijalani. PKS jadi punya nilai tawar dengan partai lain.
Disinggung apakah PKS akan kembali mengusung Isran pada pilgub nanti, Dedi belum berani memastikan. Alasannya karena partai belum melakukan survei. “Survei mungkin Agustus nanti,” jawabnya. Lagipula proses masih panjang. Setidaknya awal tahun depan barulah dinamika atau bargaining politik baru bisa dilakukan.
Berbeda dengan PAN sebagai partai yang sama-sama mengusung Isran-Hadi. Diam-diam partai berlambang matahari ini sudah melakukan survei kepuasan publik terhadap beberapa nama. Di antaranya ada Isran Noor.
“Survei tahun ini kami lakukan. Untuk kepuasan publik nomor satu Isran Noor, kedua Andi Harun, sisanya saya lupa siapa-siapa saja,” sebut Ketua DPW PAN Kaltim Sigit Wibowo. Akan tetapi tingkat kepuasan publik itu tidak selalu berjalan lurus dengan elektabilitas pada pilgub.
“Tidak berbanding lurus dengan elektabilitas,” imbuhnya. Lantas apakah PAN akan kembali mengusung Isran, Sigit belum bisa memastikan. Lagi pula masih ada sisa waktu satu tahun lagi di periode kepemimpinan Isran-Hadi. (uk)