spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Syahrudin Minta RSUD Tingkatkan Pelayanan Pendaftaran Digital Calon Pasien

PPU – Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor, berharap adanya perbaikan dalam proses pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) PPU. Mulai dari hal yang berkaitan langsung dengan para pasien dan masyarakat, yaitu pendaftaran dengan sistem digital.

Manajemen RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB) diminta untuk meningkatkan agar proses pendaftaran pasien melalui telepon pintar dapat lebih efisien. Tanpa harus melibatkan finger print dan pengambilan kertas laporan tambahan.

Ia menilai bahwa pengurangan birokrasi dalam proses tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan pasien. Kemudian juga berdampak pada mempercepat proses penanganan pasien.

“Kita harus kurangi proses memperpanjang birokrasi karena di finger print itu ada antrean. Saya berharap begitu ada orang mendaftar bisa langsung ke poli, karena di sini sudah tersistematis,” ungkapnya, Kamis (16/11/2023).

Diketahui, Syahrudin dan jajarannya belum lama ini mengunjungi RSUD RAPB, untuk meninjau implementasi sistem pelayanan kesehatan. Khususnya yang berbasis elektronik dan baru-baru juga diluncurkan.

Dalam kunjungannya, Syahrudin M Noor memberikan apresiasi atas implementasi sistem baru yang telah mengurangi penggunaan kertas. Namun menyoroti beberapa kendala yang masih dihadapi.

Dari kunjungan ini diharapkan dapat memberikan masukan konstruktif untuk peningkatan sistem pelayanan RSUD milik pemerintah. Serta mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Dengan keterlibatan aktif dari pihak legislatif, diharapkan sistem pelayanan kesehatan di daerah ini dapat semakin optimal dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. “Yang jelas karena aplikasi sudah sampai di sini, sudah terkoneksi ke poli dan beberapa ruangan yang saya kunjungi. Memang ini yang harus kita perjuangkan, sistem ini karena pemerintah mencoba paperless sebenarnya,” bebernya.

Lebih lanjut, dalam evaluasinya, para dokter dan staf rumah sakit diharaplan untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang implementasi sistem yang baru. Hal ini agar memudahkan para calon pasien terlayani tanpa perlu menunggu lebih lama.

“Alhamdulillah, saya baru mendengar sistem ini diluncurkan, Saya mau memastikan bahwa ini sudah terimplementasi dengan baik,” tambahnya.

Satu poin terkait pelayanan pasien melalui sistem pendaftaran lewat telepon pintar yang perlu disesuaikan. Bahwa meskipun nomor antrean sudah tampil di aplikasi, proses masuk ke poliklinik masih terhambat oleh regulasi BPJS yang meminta penggunaan finger print dan pencetakan kertas laporan.

“Saya lihat sudah bagus ada nomor antreannya tetapi ini tidak bisa langsung ke poli. Karena terhalang oleh regulasi yang dibuat oleh BPJS, harus finger print dan mengambil kertas report yang di-print di situ,” pungkasnya. (ADV/SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti