SAMARINDA – Terminal Tipe A Samarinda Seberang mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang sejak hari pertama dibukanya Posko Mudik Lebaran pada 21 Maret 2025. Dalam satu hari, terminal ini telah memberangkatkan 191 penumpang dengan sembilan armada bus—naik 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Peningkatan ini dipicu oleh sulitnya mendapatkan tiket pesawat, sehingga banyak pemudik beralih ke bus sebagai alternatif menuju Banjarmasin,” ujar Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Samarinda Seberang, Yunita Sari, di Samarinda, Sabtu (22/3).
Saat ini, operator bus yang melayani arus mudik dari terminal tersebut meliputi PO Damri, Pulau Indah Jaya, Bintang Mas, dan Samarinda Lestari. Dari sembilan bus yang diberangkatkan, delapan di antaranya milik PO Pulau Indah, dan satu berasal dari PO Damri.
Yunita menyebut, pada hari normal hanya terdapat 4–5 bus yang berangkat dari terminal ini. Namun selama musim mudik, jumlahnya meningkat menjadi sembilan armada per hari, dan diprediksi akan terus bertambah sesuai kebutuhan.
“Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran. Kami sudah menyiapkan langkah antisipasi, termasuk penambahan armada. Saat ini, empat PO yang bekerja sama dengan kami telah menyatakan kesiapannya,” jelasnya.
Mayoritas penumpang tujuan Banjarmasin dan sekitarnya memilih sistem pembelian tiket one-way, yang memberi fleksibilitas memilih jarak dan rute sesuai kebutuhan. Dengan tingginya minat transportasi darat, pihak terminal terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menjamin kelancaran dan keamanan pemudik.
Pilih Naik Bus ke Banjarmasin, Terbang ke Jakarta dari Kalsel
Keterbatasan tiket pesawat dari Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (AAP) Samarinda dan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan membuat sejumlah pemudik asal Kalimantan Timur mencari alternatif melalui jalur darat.
Salah satu pemudik asal Tenggarong, Bahar, mengaku harus menempuh perjalanan darat selama 12 jam ke Banjarmasin untuk bisa mendapatkan tiket pesawat menuju Jakarta dari Bandara Syamsudin Noor, Kalimantan Selatan.
“Tiket pesawat dari Kaltim sudah habis, kalaupun ada harganya sangat mahal. Jadi saya pilih naik bus dulu ke Banjarmasin, lalu lanjut terbang ke Jakarta dari sana,” ujarnya.
Menurut Bahar, naik bus menjadi pilihan yang lebih nyaman dan ekonomis dibandingkan travel. Ia bahkan mengaku ini adalah pengalaman pertamanya menggunakan bus jarak jauh. “Lebih santai, dan harga tiket juga lebih murah,” tambahnya.
Penulis: Hanafi
Editor: Agus S