BONTANG – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPR) Kota Bontang Tavip Nugroho mengatakan, bangunan Masjid Terapung Kampung Atas Laut Selambai Loktuan, ditarget selesai November 2021.
Saat ini, progres pengerjaan proyek pembangunan masjid yang memiliki kapasistas 400 jamaah ini sudah rampung 60 persen. “November ditarget bangunannya selesai. Sehingga, Januari 2022 sudah bisa diresmikan sembari perawatan. Setelah itu, masjid bisa langsung digunakan warga untuk beribadah,” ungkap Tavip. “Pekerjaannya saat ini dikebut. Para pekerjanya juga lembur,” sambungnya.
Untuk diketahui, pembangunan masjid di atas permukaan air seluas 600 meter persegi ini, dibangun dalam tiga tahap pembangunan. Yakni 40 persen pembangunan pondasi, 40 persen pendirian bangunan, dan 20 persen pembangunan lahan parkir.
Pada 2019, dana yang digelontorkan ditahap awal yakni Rp 50 miliar. Kemudian di tahun 2020 tahap kedua Rp 30 miliar. Sumber dananya berasal dari APBD Kota Bontang.
Menurut Tavip untuk pembangunan parkir dan safety bagian belakang masjid untuk menghindari kapal menabrak masjid diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp 7 miliar dan akan diajukan penganggarannya di APBD Bontang 2022.
Safety masjid yang bakal dibuat, semacam fender penambat kapal dengan tiga kaki. Tiangnya pun akan ditanam dengan cara dipancang. “Takutnya saat kapal akan parkir, tersapu angin kencang malah nabrak ke masjid. Makanya tahun depan mau diajukan untuk safetynya,” tutur Tavip.
Berdasarkan plang proyek yang terpasang, di tahun ini, pekerjaan masjid Terapung Kelurahan Loktuan bersumber dari APBD Bontang 2021 dengan nomor kontrak 602/602/DPUPR.02, dimulai pekerjaannya 21 Juli 2021. Nilai kontrak Rp10,329.088.383,87 dengan waktu pelaksanaan 150 kalender. Penyedia jasa CV Bermuda, kemudian konsultas pengawas CV Karya Pratama Consultant. (al/red)