SAMARINDA – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Timur, baru-baru ini membuka pendaftaran Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS). Pendaftaran tersebut dibuka sejak 12 September dan ditutup pada 28 September 2024.
Dari target 6.256 PTPS, setidaknya ada 1.200 lebih yang telah mendaftar. Uniknya, dari penjelasan PIC PTPS Bawaslu, Topan, dominasi dari pendaftar adalah ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah, data yang sudah masuk berjumlah 1.200 pendaftar, dan itu didominasi oleh ibu rumah tangga (IRT),” sebutnya.
Namun demikian, Bawaslu masih membutuhkan lebih lagi pendaftar agar dapat memenuhi kebutuhan yang ditentukan. Menurut Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2022, PTPS merupakan badan ad hoc dalam penyelenggaraan pilkada. Tugas utamanya adalah mengawasi jalannya pemungutan suara di setiap TPS.
Dari penjelasan Topan, para pendaftar akan melalui dua tahapan setelah mendaftar, yaitu verifikasi data dan wawancara. Bawaslu sendiri cukup selektif mencari PTPS agar dapat bekerja secara maksimal.
“Artinya kami optimistis sebelum penutupan sudah terpenuhi. Jika belum memenuhi kuota, akan dibuka gelombang kedua,” tambahnya.
Merujuk pada Surat Menteri Keuangan Nomor 5/5715/MK.302/2022 tanggal 25 Agustus 2022, honorarium yang akan diterima oleh PTPS sebesar Rp800.000 per-orang/bulan. Selain honorarium, petugas ad hoc pengawasan Pilkada 2024 juga dijamin oleh asuransi jika terjadi kecelakaan kerja.
“Kami masih menunggu para pendaftar sampai penutupan. Syarat minimal usia adalah 21 tahun. Namun, jika terjadi gelombang kedua, syarat usia akan diturunkan menjadi minimal 17 tahun,” terang Topan.
Lebih lagi, menurut Topan, beban PTPS kali ini tidak seberat dengan Pemilu Februari lalu. Sebab kemungkinan paling lambat selesai saat sore di hari-H. (Adv/Rul)
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R
