TANJUNG REDEB – Adanya laporan mengenai penangkapan ikan dengan cara pengeboman di sekitar Pulau Blambangan, Kecamatan Maratua disoroti Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah.
Ia mengaku sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Terlebih aksi ilegal itu dilakukan di Pulau Blambangan yang merupakan wilayah konservasi penyu. “Saya harap pihak terkait bisa segera menyelesaikan permasalahan ini, agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah lagi. Karena kalau kita sudah berbicara aktifitas pengeboman ini tentu akan mengakibatkan adanya kerusakan,” ungkapnya, Kamis (30/03/2023).
Diketahui, saat ini laut bukan lagi menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Maka dari itu, penanganan permasalahan pengeboman ikan tersebut akan menjadi lambat. “Yang melakukan pengawasan dari provinsi. Hanya saja karena ini juga di daerah Kabupaten Berau. Bagaimana caranya kita bisa berkolaborasi bersama-sama,” katanya.
“Karena yang rusak adalah laut kita dan yang rugi Kabupaten Berau juga. Ya paling tidak bagaimana cara kita berkomunikasi dengan provinsi agar ada bantuan pada sarana pengamanan atau speed boat dan kerja sama lain,” tambahnya.
Politikus Golkar itu berharap agar segera ada tindaklanjut dari pihak terkait. “Jangan sampai kerusakan menjadi lebih parah jika terus dibiarkan, apalagi pengeboman ikan itu terjadi di wilayah konservasi penyu,” pungkasnya. (dez/adv)