TANJUNG REDEB – Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, disoroti jajaran legislatif. Pasalnya, program penataan bangunan gedung memiliki serapan anggaran yang rendah, yaitu 54,47 persen.
Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, mengatakan bahwa meskipun daya serap anggaran pada program tersebut rendah, realisasi anggaran cukup baik, yakni mencapai 88,27 persen.
Diketahui, realisasi anggaran untuk penataan bangunan dan gedung selama tahun 2022 lebih rendah daripada pembangunan infrastruktur lainnya. Oleh karena itu, Syarifatul menilai harus ada keseriusan dari Pemkab Berau untuk melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja program Dinas PUPR.
“Harus ada identifikasi permasalahan program ini dan dicari solusi yang tepat, agar realisasi pemanfaatan anggaran dapat meningkat,” ungkapnya, Rabu (3/5/2023).
Selain daya serap anggaran yang masih rendah, proyek pembangunan gedung juga tidak lebih banyak daripada pembangunan infrastruktur lainnya. Mengenai realisasi, didominasi oleh jalan dan jembatan.
“Harus ada perhatian khusus. Apalagi tahun ini ada proyek pembangunan gedung rumah sakit. Karena itu menjadi catatan kami, apalagi APBD kita banyak tersedot untuk pembangunan rumah sakit,” tuturnya.
Selain rencana pembangunan rumah sakit, politikus Golkar ini juga menyoroti kelanjutan pembangunan kantor baru Disbudpar Berau yang tidak dapat terlaksana tahun ini.
“Bangunan tersebut mangkrak karena tidak difungsikan dan dilanjutkan pembangunannya. Padahal pariwisata membutuhkan kantor baru yang layak, jadi harus diselesaikan segera,” jelasnya.
Dijelaskannya, pembangunan tidak dapat dilanjutkan karena anggaran yang dikucurkan hanya sebesar Rp 5 miliar, sementara besaran dana yang dibutuhkan senilai Rp 17 miliar. “Jadi jelas, anggaran yang dikucurkan masih jauh dari anggaran yang diperlukan,” imbuhnya.
Meskipun demikian, sebagai upaya penyelesaian, DPRD akan mendorong lagi pembangunan gedung tersebut pada anggaran perubahan, sehingga dapat segera diselesaikan. Terlebih lagi, APBD Berau tahun ini cukup besar. “Karena sudah digelontorkan anggaran, maka harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” pungkasnya. (dez/adv)