SAMARINDA— Struktur ekonomi Kalimantan Timur dalam 10 tahun terakhir didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian. Bagaimana tidak, karena tercatat 41-57 persennya dipegang oleh sektor tersebut.
Pada Final Debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim, Seno Aji menanggapi transformasi ekonomi dari sektor pertambangan ke pertanian dengan menawarkan hilirisasi.
“Pertanian kita saat ini masih cukup rendah. Kita memproduksi hanya 37 persen pertanian untuk mencukupi penduduk Kaltim. Masalah hilirisasi tentu saja akan kami lakukan,” terang Seno Aji.
Menurut Sebo, hilirisasi kelapa sawit disebut dapat menjadi bio diesel, karena sangat diperlukan oleh negara ini. Apalagi, Kaltim telah memiliki 1,3 juta hektare lahan kelapa sawit. Namun sayangnya Kaltim belum memiliki pabrik bio diesel.
“Untuk itu, transformasi sangat diperlukan. Dengan adanya program Josspol, kita akan mendapatkan investasi lebih banyak untuk Kaltim,” tegas Seno.
Hadi Mulyadi sebagai kandidat lawan dari Seno Aji, merespon dengan menganggap Seno Aji selama menjabat Wakil Ketua DPRD Kaltim, tidak ada program yang spesial yang diusulkan perihal hilirisasi. Justru pemerintahlah yang lebih banyak melakukan program hilirisasi meski belum maskimal.
“Lagi-lagi datanya salah itu, luas sawit di Kaltim itu bukan 1,3 juta hektare tapi 1,6 juta hektare. Jadi tolong datanya diperbaiki,” tambah Isran menanggapi pernyataan Seno Aji.
Seno Aji yang mendapat kesempatan merespon pendapat Hadi Mulyadi dan Isran Noor menganggap Isran dan Hadi tidak pernah hadir saat diundang ke DPRD. Ia meyakinkan kalau telah mendorong pemerintah Kaltim untuk melakukan hilirisasi.
“Ada track recordnya, jelas selama 5 tahun kami lakukan. Tapi tak pernah terjadi,” respon Seno.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R