TANJUNG REDEB – Rayuan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) untuk mengajak Kabupaten Berau bergabung terus dilakukan. Hal itu pun turut dikomentari Ketua DPRD Berau, Madri Pani.
Madri mengatakan, dirinya tidak bisa memberi tanggapan mengenai hal itu. Sebab, kata dia, keputusan tertinggi ada di tangan masyarakat. “Ajakan ini sudah beberapa kali, biarkan masyarakat yang menilai mengenai mau bergabung atau tidak,” ungkapnya, Kamis (19/1/2023).
Politikus NasDem itu menerangkan, terkait penawaran dari Pemprov Kaltara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau harus mengkaji terlebih dahulu. “Jadi yang perlu dilihat untung dan rugi jika Berau bergabung. Maka dari itu, hal ini harus dinilai dahulu,” katanya.
Selain untung dan rugi bergabung ke Kaltara, Madri juga menyebut Pemkab Berau harus mengkaji kerugian apa yang diperoleh jika kabupaten paling utara Kaltim ini melepaskan diri. “Tawaran mengenai gabung ke Kaltara ini sudah dari 10 tahun lalu,” bebernya.
Terakhir, mantan Kepala Kampung Gurimbang itu menuturkan, memang jarak tempuh Berau-Kaltara hanya memakan waktu kurang lebih 3 jam. “Tetapi kan apakah jarak itu menjadi jaminan Berau akan lebih maju jika bergabung ke Kaltara,” tutupnya. (dez/adv)