SAMARINDA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim bergerak cepat menyikapi kebakaran yang melanda SMK Islam Nurul Hikmah, Sangatta Utara, Kutai Timur, pada Kamis (3/10/2024) dini hari.
Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Irhamsyah, menyatakan bahwa pihaknya telah menugaskan Kepala Cabang Disdikbud wilayah Bontang dan Kutai Timur untuk segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan identifikasi kerugian yang terjadi.
“Kami sudah meminta pihak cabang dinas untuk segera ke lokasi kebakaran, menginventarisasi kerugian, dan melihat kondisi sekolah secara langsung,” ujar Irhamsyah saat dihubungi pada Kamis (3/10/2024).
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.00 WITA ini menghanguskan sebagian besar fasilitas sekolah, termasuk tujuh ruang kelas, satu laboratorium komputer, serta berbagai dokumen dan perlengkapan penting lainnya. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 miliar.
Irhamsyah juga menegaskan bahwa langkah cepat perlu diambil agar proses belajar mengajar tidak terhenti terlalu lama.
“Kami tengah mencari alternatif lokasi belajar sementara agar para siswa bisa segera kembali bersekolah, meskipun dalam kondisi yang sangat terbatas,” lanjutnya.
Disdikbud Kaltim juga sedang mengupayakan bantuan darurat berupa komputer, meja, kursi, dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar. Pihaknya berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait dan pemerintah daerah untuk memberikan dukungan bagi SMK Islam Nurul Hikmah.
“Kami memahami ada dokumen-dokumen penting, seperti ijazah, yang turut terbakar. Kami akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengeluarkan surat keterangan pengganti ijazah bagi siswa yang terdampak,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SMK Islam Nurul Hikmah, Akhmad Yamsi, menyampaikan bahwa seluruh bangunan sekolah habis terbakar, terutama karena konstruksi bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu, sehingga api dengan cepat melahap gedung.
Ia mengharapkan bantuan dari pemerintah dan masyarakat untuk meringankan beban sekolah. “Saat ini, seluruh siswa diliburkan sementara, namun prioritas utama kami adalah memastikan keberlanjutan proses belajar mengajar sambil mencari sekolah yang bisa menampung siswa,” kata Yamsi.
Penulis: Hanafi
Editor: Agus S