spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Skesta Unmul, Berdiri Tegak di Tengah Kritik Corong Universitas

SAMARINDA – Kerap menerima tudingan miring tak membuat Lembaga Pers Mahasiswa Suara Kritis dan Edukatif Mahasiswa (LPM Sketsa) tiarap. Unit kegiatan mahasiswa Universitas Mulawarman ini terus bekerja secara independen demi menjaga marwah pers. Idealisme anggotanya diacungi jempol oleh lembaga kampus.

LPM Sketsa merupakan metamorvosisnya Ujur (UKM Jurnalistik). Ujur diresmikan pada 21 Mei 2007. Pada 2015, lembaga tersebut berubah nama menjadi LPM Sketsa. Mengusung slogan Semangat Berbagai dan Menginspirasi, organisasi ini memiliki misi menjadi corong suara warga Unmul yang tidak terdengar. LPM Sketsa kini bersekretariat di Student Center Unmul, Jalan Barong Tongkok, Samarinda.

Kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Selasa, 2 November 2021, Ketua Umum LPM Sketsa, Syalma Namira, 21 tahun, menjelaskan tentang perekrutan anggotanya. Penerimaan dilakukan setiap tahun dengan menyasar para mahasiswa semester satu dan tiga. Biasanya, Sketsa menyosialisasikan penerimaan anggota ke fakultas-fakultas agar menjangkau seluruh mahasiswa.

“Setelah seleksi berkas, dilanjutkan dengan wawancara. Baru mengumumkan siapa saja yang lolos,” ulas mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unmul, itu.

BACA JUGA :  Isran: Tidak Ada yang Kebal Lawan Corona, Sehari Tambah Lagi 543 Kasus Positif di Kaltim

Setelah pengumuman, anggota baru diberi pembekalan. Sketsa memasang syarat, calon anggota harus memiliki minat di bidang jurnalistik. Selain itu harus memiliki mental dan tenaga kuat. Sketsa menyadari, menggeluti jurnalistik tidaklah mudah. “Karena kedepannya akan menghadapi tantangan dan ancaman,” jelas Syalma Namira.

Sketsa, ungkap perempuan tersebut, kerap menerima tudingan miring. Lembaganya sering disebut humas kampus. Bahkan, ada yang menyebut Sketsa ditunggangi kelompok lain. Syalma Namira menegaskan, Sketsa berbeda dengan humas kampus. Sketsa juga tidak berafiliasi dengan kelompok lain. Seluruh beritanya dipastikan diproduksi secara independen.

“Setiap pemberitaan telah melalui proses wawancara berbagai pihak, sesuai fakta, serta mengikuti prosedur dan kode etik jurnalistik,” tegas Syalma Namira. Oleh karena itu, ia tak ambil pusing dengan tuding-tudingan tersebut. Toh, pembuat tudingan biasanya datang dari sejumlah individu atau kelompok yang merasa terintimidasi atau tak terima dengan pemberitaan Sketsa.

“Kami mengawal isu-isu kampus. Tujuan kami menjadi kontrol sosial bagi warga Unmul dan mendekatkan seluruh civitas akademik,” paparnya.

BACA JUGA :  Ramainya Wonderland Samarinda di Libur Lebaran: Ribuan Wisatawan Padati Wahana Baru di Palaran

Ketua Redaksi LPM Sketsa, Christnina Maharani, 22 tahun, memberikan keterangan tambahan. Saat ini, Sketsa memiliki 49 anggota. Struktur kepengurusannya terdiri dari redaktur pelaksana, redaktur online, reporter, fotografer, desainer, videografer, serta penelitian dan pengembangan (litbang).

Selama pandemi Covid-19, Sketsa tetap produktif. Nina, panggilan Christnina Maharani menyampaikan, ada perbedaan tugas bagi anggota yang berada di Samarinda dan daerah lain. Bagi anggota di Kota Tepian, difokuskan meliput aksi mahasiswa. Sedangkan anggota di luar Samarinda, mengumpulkan data dan informasi untuk bahan berita.

“Intinya, teman-teman Sketsa saling berbagi tugas dalam setiap liputan,” terang mahasiswi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unmul, angkatan 2017 itu. Dari kegiatan jurnalistik ini, Sketsa pernah memenangkan lomba majalah indi.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, Unmul, Dr Bohari Yusuf, juga meyakini Sketsa bekerja secara independen. Tidak mudah mempengaruhi UKM tersebut. Ia pun menyatakan angkat topi terhadap idealisme para anggota Sketsa.

“Sejauh yang saya kenal, Skesta itu benar-benar independen. Tidak mau dipengaruhi rektorat. Itu bagus. Idealisme adik-adik Skesta pun baik sekali,” ucap Dr Bohari Yusuf.

BACA JUGA :  Jumlah Positif Covid-19 di Kaltim Masih Tinggi, Hetifah Minta Masyarakat Bersedia Divaksinasi

Dia berharap, Sketsa bisa terus menjaga independensinya. Asalkan tidak melanggar kode etik jurnalistik, Unmul dipastikan mendukung semua kegiatan kelompok tersebut. “Mereka menyuarakan suara teman-temannya. Yang penting jangan melanggar kode etik, kami tidak masalah dan selalu mendukung,” kunci Dr Bohari Yusuf. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img