BONTANG – Kompetisi V60 Brewing memasuki babak final. Sebanyak 5 peserta bertanding di final setelah menyelesaikan dua babak penyisihan sebelumnya. Babak Final dilaksanakan di Lamin Kodim Bontang, Sabtu (16/7/2022).
Para peserta yang memasuki babak final yakni Maulanal Qalam dari Cafe Uttara, Luthfi Widyas dari Rate of Rise Coffee Roasters Samarinda, Rahmat Hidayat Romdhani dari individu, Sandi Saputra dari Classical Cafe, dan Saputra Indriawan dari Sengkang Kopi.
Pada penampilan babak final ini akan ditampilkan open service atau presentasi penyajian kopi. Oven servis dimulai dari Luthfi yang mempresentasikan jenis kopi dari Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam presentasinya, Luthfi menyajikan kopi dengan alat kinto dripper yang masih sama dengan alat V60. Saat menampilkan presentasi dia mengaku gugup karena ini pertama kalinya masuk dalam babak final. “Gugup. Baru pertama kali lomba, ada presentasinya. Biasanya hanya melihat kompetisi di media,” kata Luthfi.
Peserta kedua yang mempresentasikan cara penyeduhan, yaitu Sandi yang menyajikan jenis kopi dari Bali dengan proses natural. Sandi menjelaskan saat penyajian kopi masih panas, rasa kopi bisa mengeluarkan dark coklat, caramel dan apel. Sementara di saat dingin penyajiannya bisa mengeluarkan rasa caramel, apel dan jeruk.
“Dalam keadaan panas kopi bisa berbeda rasa dengan keadaan dingin,” jelas Sandi. Untuk cara presentasinya, Sandi menggunakan alat V60 agar rasa kopi yang dirinya sajikan bisa kompleks.
Qalam sebagai peserta ketiga mempresentasikan penyajian kopi dengan pertama-tama menjelaskan jenis kopi, asal kopi hingga siapa yang meroasting biji kopi. Sementara jenis kopi yang digunakan yakni jenis kopi Arabika dari Ijen Jawa Timur. Dalam penyajiannya dia menggunakan metode atau alat V60.
“Tadi saat presentasi, menjelaskan metodenya, resep dan berapa banyak kopi yang digunakan,” kata Qalam.
Selanjutnya peserta ke-4, yaitu Rahmat Hidayat dari Cafe and Coffee Samarinda menjelaskan, saat presentasi menggunakan cara yang umum digunakan yakni V60. Dari cara ini, dia mengharapkan rasa kopi bisa stabil atau balance. “Kalau pakai cara ini, rasa bisa menjadi stabil sih,” kata Rahmat usai presentasi.
Peserta terakhir, Saputra dari Sengkang Kopi Loktuan saat presentasi menggunakan Clever Dripper. Dimana dirinya menggunakan metode Natural Anaerobik. Sedangkan jenis kopi yang digunakan Wanoja Avisani, dari Jawa Barat. “Saya menggunakan alat itu (clever dripper, Red.) karena sangat cocok dengan metode yang saya presentasikan,” jelas Saputra.
Penasihat Mediakaltim.com, Agus Susanto mengatakan, kompetisi V60 Brewing ini ke depannya dapat kembali digelar bagi kedai-kedai kopi dan diharapkan dapat menjadi event rutin.
“Tentu harus didukung oleh komunitas kopi, tanpa komunitas event ini tidak akan dapat terlaksana. Ke depan semoga event ini bisa dilaksanakan rutin,” kata Agus saat penutupan V60 Brewing Kompetisi.
Babak final dilaksanakan hingga pukul 23.30 Wita dengan menghasilkan juara 1 diraih yaitu Luthfi dari Rate of Rise Coffee Roasters Samarinda, juara 2 Saputra Indriawan dari Sengkang Kopi dan juara tiga diraih Sandi Saputra dari Classical Cafe. (ya)