spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Simpang Tanjung Laut Sering Digenangi Air, Pemkot Diminta Segera Bertindak

BONTANG – Genangan air kerap ditemui di kawasan simpang empat Tanjung Laut atau di simpang Masjid Agung Al-Hijrah dekat pujasera. Tersumbatnya aliran drainase disinyalir jadi penyebabnya.

Lurah Tanjung Laut, Azidah mengatakan, usulan perbaikan drainase di wilayah tersebut sudah dia ajukan sejak 2004 silam. Namun hingga kini belum kunjung terealisasi. Pihaknya belum lama ini juga telah memasukan perbaikan drainase sebagai skala prioritas di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan. “Harapannya, di tingkat kecamatan usulan tersebut jadi prioritas,” tuturnya saat melakukan peninjauan bersama Komisi III DPRD Bontang, Senin (8/2/2021).

Azidah menilai, perbaikan harus segera dikerjakan sebab lokasi genangan berdekatan dengan pembangunan Bontang City Mall (BCM) yang saat ini progresnya sudah 60 persen. Diharapkan, ketika BCM rampung tidak ada lagi permasalahan banjir di sekitarnya. “Selain itu, dikhawatirkan jika tidak segera dikerjakan, kondisinya akan semakin parah,” bebernya.

Selain permasalahan drainase, Azidah mengusulkan pula perluasan badan jalan di persimpangan jalan dekat pujasera. Hal itu untuk meminimalisasi potensi kemacetan dan kecelakaan. Salah satu caranya, dengan memotong sebagian area pujasera, agar lebar tikungan lebih lebar.

Sekretaris Komisi III DPRD Bontang Abdul Samad menambahkan, perbaikan drainase perlu dilakukan segera, dengan begitu permasalahan genangan air dan banjir di wilayah Kelurahan Tanjung Laut, khususnya di kawasan simpang empat Masjid Al-Hijrah tak ada lagi. Bila diperbaiki maka pembuangan aliran air bisa lancar hingga ke daerah sungai di dekat Gedung Ainia Rasyifa Tanjung Laut. “Ini yang mendesak sekarang. Kalau pemotongan jalan, lahannya harus dibebaskan dulu karena itu punya warga,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK), Bina Antasariansyah menyampaikan, untuk memperbaiki persimpangan perlu dilakukan pembebasan lahan di kawasan pujasera. Jika tidak begitu, proses pengerjaannya akan terkendala luas badan jalan yang semakin mengecil. Kebutuhannya sendiri sekitar 8-10 meter. “Kalau dari pemilik lahan, maunya pembebasannya semua. Tidak bisa kalau hanya sebagian,” sebutnya.

Untuk itu, dirinya mendorong Pemkot agar bisa melakukan pembebasan lahan di kawasan pujasera simpang Tanjung Laut agar pengerjaan drainase bisa segera dikerjakan. (bms)

16.4k Pengikut
Mengikuti