spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Siap Gelar Aksi Damai ke PT Wika dengan Dukungan 23 Perusahaan di Bontang, Kahar Berharap Solusi Terbaik

BONTANG – Aksi damai yang melibatkan ratusan pekerja dan perusahaan lokal di Bontang sedang dipersiapkan untuk menuntut hak-hak mereka dari PT Wika Bontang.
Aksi ini dikomandoi Direktur Utama PT Graha Mandala Sakti (GMS), H. Kahar Kalam. Rencananya digelar hari Senin, 7 Agustus 2023, di depan kantor PT Wika.

Persiapan awal untuk aksi damai ini dilakukan Rabu, (2/8/2023) malam tadi, di kediaman H. Kahar Kalam. Setidaknya 500 orang diharapkan bergabung dalam aksi damai tersebut untuk menyuarakan aspirasi mereka. Tidak hanya pekerja lokal, tetapi juga 23 perusahaan lokal Bontang turut terlibat dalam aksi ini.

Kahar Kalam menegaskan bahwa aksi damai ini harus dilakukan dengan tertib dan damai. Oleh karena itu, dia telah menyusun 14 poin aturan yang harus diikuti peserta aksi.

Aturan-aturan tersebut melarang aksi anarkis, membawa senjata tajam, berteriak, menggunakan bahasa yang kasar, mencaci maki dengan menyebut nama, menghina instansi, golongan, atau lembaga, merusak fasilitas umum, dan aturan-aturan lain yang dianggap kontraproduktif.

BACA JUGA :  Bontang Sabet 4 Penghargaan untuk Keterbukaan Informasi Publik

“Melihat teman-teman kita tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya, ini menjadi panggilan bagi saya untuk memperjuangkan pekerja dan masyarakat lokal di Bontang,” ungkap H. Kahar Kalam, saat memimpin rapat.

Motif aksi damai ini adalah untuk menuntut hak-hak yang belum diberikan oleh PT Wika Bontang kepada pekerja lokal. Hal ini terutama berkaitan dengan pembangunan PT Kaltim Amonium Nitrat yang sudah nyaris rampung, di mana pekerja lokal telah berkontribusi dengan upaya besar dalam menyelesaikan proyek tersebut.

Namun, hak-hak mereka belum juga dipenuhi oleh PT Wika, dan hal ini menimbulkan kesan bahwa perusahaan tersebut berbohong.

Kahar Kalam juga mengungkapkan bahwa PT GMS belum menerima pembayaran senilai Rp 10,3 miliar dari PT Wika, termasuk pembayaran bagi para karyawan GMS yang terlibat dalam pembangunan PT Kaltim Amonium Nitrat.

“Aksi damai kita merupakan bentuk usaha kita untuk meminta apa yang menjadi hak kita. Kita ingin mencari solusi terbaik, oleh karena itu kita berkumpul pada malam hari ini,” pungkasnya. (sya)

BACA JUGA :  Banyak Aduan Masyarakat Soal Pengendara Lawan Arah, Satlantas Tilang 30 Pengendara
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img