SAMARINDA – Kabar puluhan calon wisudawan yang nasibnya terkatung-katung untuk diwisuda tahun ini, akhirnya menemui titik terang. Mereka dipastikan bisa mengikuti wisuda bulan Maret 2023 setelah nama-nama calon wisudawan tersebut terinput di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) dan sudah mendapatkan Penomoran Ijazah Nasional (PIN).
Kepastian ini disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian kepada Media Kaltim, Minggu (12/2) pagi tadi. “Selamat pagi Media Kaltim. Saya mendapatkan kabar baik, atas pemberitaan di Media Kaltim, Alhamdulillah masalah PIN mahasiswa Informatika sudah selesai diproses. Dan mahasiswa yang bermasalah tersebut semua dapat kita selesaikan. Sehingga semua bisa ikut wisuda pada Maret. Jika masih ada lagi yang bermasalah tolong diinfokan agar secepatnya bisa kita tindaklanjuti,” beber Hetifah dalam pesan yang disampaikan di Grup Media Kaltim.
[irp posts=”73424″ ]
Dikonfirmasi lebih jauh, Politisi Golkar ini menjelaskan, bahwa sejak ada pemberitaan di Media Kaltim, dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak Unmul dan Dirjen Dikti. Hasilnya, akhirnya diperoleh informasi dari pihak Unmul bahwa akar permasalahan awalnya, saat terjadi penggabungan 2 prodi yakni Teknik Informatika dan Ilmu Komputer menjadi Program Studi (Prodi) Informatika.
Saat proses migrasi data PD Dikti ternyata cukup banyak mahasiswa yang bermasalah datanya sehingga beberapa mahasiwa yang sudah lulus tidak bisa terbit PIN (Penomoran Ijazah Nasional).
Kasus ini juga dialami oleh beberapa prodi yang dilakukan pergantian nama. Setelah melakukan komunikasi dengan PD Dikti, pihak Unmul, memastikan permasalahan tersebut dapat teratasi. Meskipun pada prodi Informatika, masih ada 7 mahasiwa yang bermasalah karena tercatat sebagai mahasiswa baru di PD Dikti.
“Pihak Unmul, melalui Wakil Rektor I akan terus berkoordinasi dengan pihak PD Dikti untuk penyelesaian masalah tersebut,” sebutnya. “Ini versi Unmul, jadi langsung saya koordinasikan ke pusat dan Alhamdulilah sudah ,” sambung Hetifah kepada Media Kaltim, Minggu (12/2/2023) pagi.
Setelah berkoodinasi dengan Unmul, ia pun menyampaikan PD Dikti agar dapat difasilitasi dan dibantu untuk diselesaikan. Karena jika tidak mendapatkan PIN berarti ada masalah dari proses belajar dari mahasiswa yang bersangkutan, atau datanya tidak terupdate oleh Unmul. “Sudah saya minta tim PD Dikti untuk memfasilitasi kalau Unmul akan update data. Jadi semua proses untuk mengklirkan permasalahan sedang dijalankan,” urainya.
Menurutnya kuncinya adalah kecermatan untuk menelusuri pokok persoalan dan sumbatan yang ada serta mencari solusi yang terbaik. “Saya minta mahasiwa juga terus berkomunikasi dengan pihak Fakultas dan Rektorat Unmul,” tutur Legislator Senayan Dapil Kaltim ini.
Sementara itu, salah satu orangtua mahasiswa, Tamjidillah Noor menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu memperjuangkan nasib putra putri mereka. “Atas nama orangtua mahasiswa, kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Hetifah dan semua pihak yang sudah ikut membantu sehingga anak-anak kami bisa diwisuda sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” bebernya.
Dikatakannya, saat ini para calon wisudawan selalu berkoordinasi setiap ada perkembangan baru. Bahkan sudah ada grup whatsapp yang beranggotan 33 calon mahasiswa yang belum mendapatkan PIN untuk bisa mendaftar wisuda. “Kami juga sudah dapat kabar pesan WA dari Dekan. Atas dasar ini, Senin anak-anak kami akan menghadap untuk menindaklanjutinya,” bebernya. (eky)
Versi Fakultas Teknik Informatika Unmul Soal Calon Wisudawan Unmul yang Tarkatung-katung yang disampaikan kepada Anggota DPR RI Hetifah
- Akar permasalahan, saat terjadi penggabungan dua program studi (prodi), Teknik Informatika dan Ilmu Komputer menjadi prodi Informatika. Saat proses migrasi data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) ternyata ditemukan cukup banyak mahasiswa yang bermasalah datanya. Sehingga beberapa mahasiswa yang sudah lulus tidak bisa terbit PIN-nya.
- Kasus ini dialami juga beberapa prodi yang pada saat yang sama mengalami perubahan nama di Unmul. Setelah melalui komunikasi yang panjang antara operator Unmul dengan operator PD Dikti, akhirnya permasalahan tersebut bisa diselesaikan.
- Namun demikian, khusus untuk Prodi Informatika, masih ada 7 mahasiswa yang bermasalah, krn entah bagaimana di PD Dikti tercatat sebagai mahasiswa baru. Sebagai catatan, saat itu tahun 2020, di Unmul baru terjadinya penggabungan FKTI ke FT.
- Karena kewenangan sinkronisasi data ada di Rektorat, maka yang bisa dilakukan Fakultas adalah melaporkan permasalahan ini ke Wakil Rektur I. Rencananya Wakil Rektor I akan segera mengkoordinasikan hal ini dengan operator PD Dikti.