BALIKPAPAN – Masih dini hari ketika seorang pria berjaket ojek online (ojol) yang mengenakan helm hitam menerobos dinginnya udara di jalan yang lebar di Balikpapan Selatan. Pengendara itu membonceng Melati, bukan nama sebenarnya, seorang anak perempuan berusia empat tahun yang tinggal di Balikpapan Timur dan sudah hilang sepekan. Setelah berkendara selama beberapa menit, lelaki tersebut berbelok ke sebuah perumahan.
Selasa, 6 Juli 2021, pukul 02.30 Wita, lelaki yang belum diketahui identitasnya itu memarkirkan kendaraan di lorong kompleks. Dalam rekaman kamera pengawas, Melati sempat terdiam saat dibawa pria tersebut ke musala setempat. Melati lantas bertanya sedang apa mereka di situ. Belum sempat dijawab, lelaki tadi pergi. Tinggallah Melati di bawah siraman lampu yang temaram dan menjerit ketakutan.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Inspektur Polisi Dua Iskandar Ilham, menjelaskan bahwa pekikan Melati didengar seorang warga dari dalam rumah. Akan tetapi, warga tersebut juga enggan keluar rumah karena takut.
Ibadah subuh sebentar lagi tiba ketika Sur, 54 tahun, pergi ke musala. Hanya 50 meter dari rumahnya, lelaki itu berjalan kaki dan tiba di depan surau sekira pukul 05.00 Wita. Sur terperanjat saat menyaksikan seorang balita mengenakan kaus hitam dan celana jin pendek tertidur di teras. Di samping anak perempuan itu, ada Mkh, seorang pria tua yang biasanya menjadi imam salat subuh. Sebuah tas merah berisi pakaian anak-anak, cemilan, dan mainan, tergeletak di samping mereka.
“Ini anak siapa?” kata Sur. Ditanya seperti itu, Mkh menjawab tidak tahu. Sur lantas membangunkan Melati. Anak perempuan itu seperti ketakutan. Sur berusaha menenangkannya. Setelah ketakutan mereda, Melati pun bercerita kejadian beberapa jam sebelumnya kepada kedua lelaki berumur tersebut.
“(Saya) tadi dibawa om ke sini. Enggak tahu namanya,” kata Melati seperti ditirukan Sur kepada kaltimkece.id melalui sambungan telepon. Obrolan ketiganya terhenti ketika azan subuh berkumandang. Melati ditinggal sejenak di teras musala. Sur dan Mkh kemudian menunaikan salat. Setelah itu, mereka membawa Melati ke rumah Sur. “Rencananya, setelah matahari terbit, saya melapor ke kantor polisi,” kata Sur.
Sembari menunggu pagi, Sur bermain dengan ponsel pintarnya. Ia menemukan postingan anak hilang di Facebook. Ciri-ciri anak tersebut sangat mirip dengan Melati. Ia pun menghubungi nomor ponsel yang tertera di unggahan tersebut melalui panggilan video.
Sur akhirnya berbicara dengan ibu Melati yang berusia 30 tahun. Begitu wajah Melati diperlihatkan, ibunya histeris. Sudah dapat dipastikan, Melati adalah putrinya yang hilang selama sepekan. Perempuan itu langsung menuju rumah Sur.
Pagi pukul 06.20 Wita, ibu Melati yang tak lagi bisa membendung kecemasannya memeluk erat-erat tubuh putrinya. Tangis bahagia pecah. Keluarga lantas membawa Melati ke kantor Unit PPA, Polresta Balikpapan.
“(Melati) dalam kondisi sehat. Saat ketemu, dia langsung minta handphone saya. Itu kebiasaannya. Mau main Tik-Tok katanya,” tutur kakek Melati kepada kaltimkece.id di kantor polisi, Selasa siang.
Kepala Unit PPA, Polresta Balikpapan, Ipda Iskandar Ilham, mengatakan bahwa Melati telah di-visum et repertum. Hasilnya diketahui beberapa hari ke depan. Petugas belum bisa memastikan kondisi Melati secara keseluruhan. Kepolisian juga telah menggali keterangan dari Melati. Beberapa petunjuk mengenai hilangnya Melati selama tujuh hari ditemukan.
Ipda Iskandar mengemukakan, pada Selasa sore, 29 Juni 2021, Melati dibawa seorang lelaki yang mengendarai sepeda motor ketika sedang bermain di dekat rumahnya. Melati dibawa ke sebuah rumah kayu di Balikpapan Timur. Di rumah tersebut, Melati tinggal bersama lelaki tersebut selama tujuh hari. “Kami masih sulit menggali keterangan dari korban,” terang Iskandar.
Di samping itu, Ipda Iskandar mengatakan bahwa ayah Melati dipastikan tidak ada sangkut-pautnya dengan kasus ini. Kepastian diperoleh setelah kepolisian memeriksa 10 saksi, satu di antaranya adalah ayah Melati yang merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Kaltara.
“Sejak anaknya hilang, ayahnya sudah di sini (Balikpapan). Dia ikut mencari anaknya bersama-sama kami,” kata Ipda Iskandar.
Kepolisian terus berusaha menyingkap motif lelaki asing yang membawa Melati. Sampai saat ini, pria tersebut belum diketahui keberadaannya. Akan tetapi, Iskandar memastikan, penyelidikan kasus dugaan penculikan ini terus berjalan. “Kami sudah mengantongi ciri-ciri pelaku. Saat ini, masih dalam pengejaran,” tutupnya. (kk)