spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Semarak Puncak Festival Sekerat Nusantara III, Siap Jadikan Event Penyumbang Devisa Terbesar Kedua

SANGATTA – Festival Sekerat Nusantara (FSN) III yang digelar di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) selama sepekan, sejak 16 hingga 20 Juli 2024, resmi ditutup oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, pada Sabtu malam (20/7/2024). Acara penutupan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Ketua II DPRD Kutim Arpan, Kepala Dinas Pariwisata Kutim Nurullah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mulyono, Kepala Badan Kepegawaian dan SDM Misliansyah, Plt Camat Bengalon Siswanto, Kepala Desa Sekerat Sunan Dhika, serta tamu undangan lainnya.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam sambutannya menekankan pentingnya sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor perkebunan. Maka dari itu tak salah jika ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah desa, pelaku UMKM, dan pihak swasta, untuk bersinergi dalam memanfaatkan potensi wisata yang ada.

“Desa Sekerat memiliki keunggulan komparatif yang jarang dimiliki desa lainnya, terutama dalam sektor pariwisata pantai, kuliner, dan budaya. Oleh karena itu, Desa Sekerat harus terus bangkit dan berbenah,” tegas Ardiansyah.

BACA JUGA :  Resmi Dikukuhkan, Sempekat Keroan Kutai Siap Sinergi bersama Pemerintah

Rencana Peningkatan Festival di Masa Depan

Belajar dari pelaksanaan FSN kali ini, Ardiansyah bertekad untuk menjadikan Festival Sekerat Nusantara tahun depan lebih meriah. Beberapa aspek yang menjadi perhatian utama adalah akses menuju lokasi kegiatan, akomodasi, pembenahan lokasi dan parkir pengunjung. Serta promosi besar-besaran di berbagai platform media sosial, baik lokal maupun nasional.

“Untuk event Sekerat Nusantara, ikon utamanya adalah budaya. Pertama, ikon budaya, kedua, olahraga tradisional, dan ketiga festival kemaritiman,” jelas Ardiansyah.

Pelas Laut, Ritual Adat yang Menjadi Ikon

Salah satu atraksi yang paling dinantikan di Pantai Sekerat adalah ritual adat Pelas Laut, yaitu prosesi naga diturunkan sebagai simbol adat Kutai. “Ini merupakan ikon yang luar biasa. Jika digelar dan dikemas dengan melibatkan event organizer (EO) dan Kesultanan Kutai di Tenggarong, akan menjadi daya tarik khas Desa Sekerat,” ungkapnya.

Ardiansyah berharap ke depannya, Desa Sekerat tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata tetapi juga kesejahteraan masyarakatnya. Ardiansyah mengajak warga agar meyakini bahwa kebangkitan ekonomi masyarakat melalui FSN ini akan mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan.

BACA JUGA :  Silaturahmi dan Halal Bi Halal Warga Minang se-Kutim, Bupati Ardiansyah Harap Perkuat Tali Silaturahim

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Kepala Dinas Pariwisata Nurullah, mengapresiasi FSN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Sekerat sebagai sarana promosi wisata sekaligus pelestarian budaya dan kearifan lokal.

“Kegiatan ini diisi dengan berbagai agenda seperti pagelaran tari tradisional, pentas musik, bazar, lomba memancing, dan permainan tradisional lainnya,” jelas Nurullah.

Ia optimistis kegiatan ini akan memberikan dampak positif, baik dalam promosi wisata maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar Sekerat. Nurullah juga mengusulkan agar FSN masuk dalam kalender Kharisma Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2025. Guna mempromosikan wisata kemaritiman, budaya, dan ekowisata.

Potensi Wisata Desa Sekerat

Kepala Desa Sekerat, Sunan Dhika, menyebut FSN sebagai ajang silaturahmi dan sarana untuk menumbuhkan perekonomian UMKM di Kutim. Serta memperkenalkan destinasi luar biasa yang dimiliki Desa Sekerat.

“Desa Sekerat memiliki Pantai Sekerat dengan hamparan sepanjang kurang lebih 5 kilometer yang membentang dari Muara Sungai Mampang hingga Batu Pondong,” jelas Sunan.

Selain itu, Desa Sekerat juga menawarkan wisata bahari, snorkeling, areal persawahan, Gunung Paralayang, wisata mangrove, dan wisata religi seperti kuburan habib di Sekurau Bawah. Secara geografis, sambungnya, Desa Sekerat terdiri dari 5 dusun dan 16 RT dengan luas wilayah sekitar 26.960 hektare. Banyak potensi yang bisa dikembangkan lebih baik lagi dengan dukungan pemerintah dan para pemangku kepentingan.

BACA JUGA :  Perangkat Daerah dan Pemerintah Desa di Kutim Diminta Maksimalkan Infrastruktur SPAM BM

Dengan potensi wisata yang dimiliki, FSN diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama dalam mengembangkan sektor pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sekerat. (Rkt)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img